Empat pilar kebangsaan yang terdiri atas Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika kembali disosialisasikan Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) IX dari Partai Golkar, Agung Widyantoro.
Minggu (7/2), sosialisasi dilaksanakan di Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Dalam sosialisasi itu, Agung Widyantoro mengajak para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI.
Dalam sosialisasi tersebut, Politisi Golkar itu mengatakan, tujuan sosialisasi tersebut yaitu untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya seluruh penyelenggaraan pemerintahan dan masyarakat memahami serta menerapkan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Terutama di kalangan pelaku UMKM.
"Kewirausahaan atau UMKM menjadi salah satu jalan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, yang mana itu merupakan tujuan bernegara, jadi jangan ragu ayo terus berwirausaha dengan membumikan dan menjalanan pilar-pilar kebangsaan yang ada," ujarnya.
Walaupun dengan berwirausaha dapat membumikan pilar kebangsaan, tetapi kewirausahaan tersebut juga harus berjiwa pancasila dan berjiwa kerakyatan. Karena dengan membangun kewirausahaan kerakyatan, maka bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan
"Ini merupakan salah satu wujud kerja politik, yakni menggelorakan semangat kewirausahaan kerakyatan untuk mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan," terangnya.
Seperti diketahui, sosialisasi yang terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) tersebut berjalan dengan lancar. Bahkan, antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut juga sangat baik dan mereka sangat bangga sudah dilibatkan dalam acara tersebut.
"Empat pilar kebangsaan merupakan salah satu acuan penting yang terus disampaikan kepada masyarakat untuk dijadikan sebagai landasan pikir. Sehingga, kami dari DPR RI akan terus memberikan pemahaman empat pilar ini ke masyarakat luas. Dengan harapan, nilai-nilai kebangsaan tetap dijaga dan dirawat supaya generasi muda terutama di kalangan pelaku UMKM ke depan tidak melupakan akar sejarah bangsanya," pungkasnya. (ded/zul)