Kakak Beradik Tak Bisa Melihat Normal, Suami Kakaknya Juga Menderita Hernia dan Katarak

Selasa 09-03-2021,06:00 WIB

Dua ibu rumah tangga (IRT) di RT 01 RW 01 Desa Kedungsukun Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal sangat memprihatinkan kondisinya. Keduanya adalah Darmi (57) dan adiknya, Siti Aminah alias Kheriyah (37).

Mereka menderita cacat tubuh sejak lahir. Matanya tidak bisa melihat dengan normal. Saat ini, keduanya hidup dalam satu rumah.

Ironisnya, suami Darmi, Suwarno (68), kondisinya juga memprihatinkan. Dia menderita hernia dan katarak. Praktis, Suwarno tidak bisa bekerja.

Pasangan suami istri ini hanya mengandalkan anak-anaknya yang sudah bekerja untuk membiayai kebutuhan hidupnya. Anaknya sebenarnya masih sekolah, tapi tidak bisa melanjutkan akibat keterbatasan anggaran.

"Dulu saya jualan mainan. Tapi sekarang nganggur. Hidup saya hanya mengandalkan pemberian uang dari anaknya," kata Suwarno, saat ditemui di rumahnya, kemarin.

Kendati Suwarno memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), tapi dia belum pernah menjalani operasi hernia maupun katarak. Dia beralasan, tidak memiliki uang untuk biaya transportasi dan oprasional selama menginap di rumah sakit.

"Saya cuma berdoa saja, semoga penyakit saya lekas sembuh dan mendapatkan bantuan uang untuk modal usaha," tuturnya.

Darmi juga mengatakan hal senada. Dia berharap mendapatkan bantuan untuk modal usaha. Sehingga bisa menutup kebutuhan hidupnya serta dapat menyekolahkan anaknya.

"Untuk makan sehari-hari, kami kesulitan. Kami butuh bantuan uang untuk modal usaha," ucapnya.

Adik Darmi, Siti Aminah yang akrab disapa Kheriyah juga matanya tidak normal. Dia tunanetra sejak lahir. Saat ini, Kheriyah memiliki dua orang anak.

Suaminya jualan ikan di pelabuhan. Namun, penghasilannya tidak bisa untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya.

Terpaksa Kheriyah meminta-minta di Pasar Pagi Kota Tegal. Dia melakukan itu untuk menyekolahkan anak-anaknya dan membantu orangtuanya yang sudah janda.

"Sebenarnya saya tidak ingin minta-minta, tapi karena kebutuhan, terpaksa saya melakukannya," ucapnya.

Dia berharap, ada bantuan uang dari pemerintah atau dermawan untuk modal usaha. Selama pandemi, Kheriyah mengaku, sudah mendapatkan bantuan beras 20 kilogram sebanyak tiga kali dari pemerintah.

"Kalau ada modal kan saya bisa jualan di rumah, tidak harus minta-minta lagi. Ngurus anak di rumah," ucapnya. (yer/gun/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait