Selama pandemi Covid-19, angka kemiskinan di Kabupaten Brebes mengalami kenaikan 0,81 persen. Tahun 2019 lalu, angka kemiskinan di Kabupaten Brebes mencapai 16,22 persen. Namun, tahun ini naik menjadi 17,03 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes Edy Kusmartono mengatakan, kenaikan angka kemiskinan tersebut sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dari kenaikan itu, sedikitnya ada 15.600 orang yang miskin.
“Tahun ini angka kemiskinan di Kabupaten Brebes mengalami kenaikan 0,81 persen atau naik kurang lebih 15.600 orang. Dengan total keseluruhan ada 308.780 orang,” ungkapnya usai mengikuti rapat kordinasi tentang persiapan membantu UMKM terintegrasi dengan Marketplace dalam Penanggulangan Kemiskinan di Operation Room (OR) Setda Brebes, Senin (1/3).
Dijelaskan Edy, pandemi Covid-19 ini berdampak di berbagai sektor. Terutama pada sektor angka kemiskinan yang mengalami kenaikan. Ditambah, faktor lainnya yakni adanya penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu penyebab naiknya angka kemiskinan di Kabupaten Brebes.
“Selama panemi ini membuat tingkat kemiskinan meningkat. Untuk itu, berbagai upaya kita lakukan dalam membantu bagi masyarakat dalam mendapatkan penghasilan,” ujarnya.
Diterangkannya, berbagai upaya yang dilakukan yakni melakukan pemetaan dalam pengentasan kemiskinan. Pemetaan itu, kata dia, tidak lain untuk mencoba mengintervensi penduduk miskin untuk diberdayakan dalam padat karya pada program yang ada di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes. Salah satunya, yakni memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam membuat marketplace.
“Di mana, marketplace ini untuk wadah pelaku UMKM agar nantinya bisa dimanfaatkan oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Brebes. Dengan nantinya, setiap ODP bisa membeli produk UMKM di setiap kegiatan di OPD tersebut, sehingga bisa membantu pemasaran,” pungkasnya. (ded/ima)