Tanggul Sungai Cisanggarung di Desa Pekauman Kecamatan Losari kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, jarak tanggul dengan pasangan parapet (tebing pengaman sungai) hanya tinggal 50 sentimeteran.
Kepala Desa (Kades) Warno mengatakan, kondisi tanggul Sungai Cisanggarug di wilayahnya semakin hari semakin kritis. Pada awal tahun ini, jarak tanggul Sungai Cisanggarung dengan pasangan parapet mencapai dua meter. Namun, intensitas hujan dan debit air yang tinggi terus memangkas tanggul.
“Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Soalnya, saat ini jarak tanggul dengan parapet tinggal 50 sentimeteran,” ungkapnya, melalui sambungan telpon genggamnya, Kamis (18/2).
Diakuinya, dengan kondisi tanggul yang seperti itu membuat masyarakat setempat khawatir jebol. Pasalnya, beberapa hari terakhir curah hujan di wilayahnya sangat tinggi, sehingga debit air Sungai Cisanggarung meningkat dan menggerus tanggul.
“Masyarakat sangat khawatir kalau tanggul tersebut sewaktu-waktu jebol. Sebab, hingga saat ini belum ada perbaikan permanen di tanggul tersebut,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, untuk memantau tanggul tersebut setiap hari pihaknya telah membuat jadwal ronda di dekat tanggul. Ini bertujuan untuk memantau kondisi tanggul juga kondisi debit air di Sungai Cisanggarung mengalami peningkatan.
“Bahkan kami sempat melakukan doa bersama di lokasi tanggul untuk berdoa agar tanggul tidak jebol,” terangnya.
“Sekali lagi, saya mewakili masyarakat Pekauman meminta agar pemerintah dalam hal ini BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk segera memperbaiki kondisi tanggul yang kritis ini. Sehingga, warga tidak khawatir lagi,” tukasnya.
Salah seorang warga setempat, Slamet (46) mengungkapkan, dengan kondisi tanggul yang kritis dirinya khwatir jika tanggul tersebut sewaktu-waktu jebol. Pasalnya, hingga saat ini dirinya sangat trauma dengan kejadian beberapa tahun lalu. Wilayah tersebut terdampak banjir saat tanggul Sungai Cisanggarung di Desa Bojongsari, Losari jebol.
“Kami khawatir dan trauma. Sebab, beberapa tahun yang lalu juga di wilayah kami sempat terjadi banjir akibat Tanggul Cisanggarung jebol di wilayah Bojongsari,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Warman (50). Akibat kondisi tanggul yang semakin tergerus oleh debit air membuat masyarakat was-was jika hujan deras mengguyur di wilayahnya. Pasalnya, jika hujan turun dengan intensitas tinggi akan membuat tanggul sedikit demi sedikit tergerus.
“Saat hujan deras ditambah debit air Sungai Cisanggarung meningkat itu kami sangat was-was. Sebab, saat ini kondisinya tinggal beberapa sentimeter saja,” pungkasnya. (ded/ima)