Kapubaten Tegal Dikepung Bencana, Tujuh Kecamatan Dilanda Banjir, Longsor, dan Angin Kencang

Kamis 18-02-2021,06:20 WIB

Tujuh dari 18 kecamatan di Kabupaten Tegal dilanda bencana alam. Di Kecamatan Bojong terjadi angin kencang dan pohon tumbang yang mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak.

Kemudian di Kecamatan Talang, Kramat, Slawi, dan Kecamatan Dukuhturi terjadi banjir. Ribuan rumah terendam. Bahkan, puluhan ribu unit perabotan rumah tangga rusak. Kemudian di Kecamatan Bumijawa terjadi tanah longsor.

Akibatnya satu rumah warga rusak. Selain itu, sebelumnya di Kecamatan Balapulang, jalur utama Yomani-Guci retak sepanjang jalan 800 meter.

Kepala Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TegalJaenal Dasminmembenarkan hal itu. Dia menyebut, sejumlah peristiwa di enam kecamatan itu terjadi Selasa malam (16/2) hingga Rabu (17/2) dini hari.

Bencana alam berawal saat wilayah Kabupaten Tegal diguyur hujan sejak Selasa sore hingga Rabu pagi. Akibatnya, Sungai Gung meluap dan menggenangi permukiman penduduk di wilayah Kecamatan Slawi, Talang, Dukuhturi, dan Kramat. Sedangkan angin kencang juga melanda di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa.

”Tidak ada korban jiwa, hanya ada beberapa warga yang luka karena tertimpa material rumah karena diterjang angin kencang. Tapi lukanya tidak parah,” kata Jaenal Dasminsaat ditemui di Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Rabu siang (17/2).

Sementara itu, di jalur Yomani-Guci yang letaknya di Desa Kalibakung, jalan sepanjang 800 meter mengalami keretakan. Hal itu akibat tanah bergeser dari 1 meter hingga 4 meter. Pihaknya sejak kejadian Sabtu (13/2) hingga kemarin masih terus berusaha memperbaiki jalan tersebut.

Dari pantauannya, keretakan jalan tersebut ada 11 titik. Karena itu, pihaknya membuat dapur umum. Sebab, hingga kini sejumlah personel disiagakan untuk memperbaiki jalan tersebut.

”Karena jalannya membahayakan, tiap hari ada personel yang di lokasi. Karena itu, pengendara diminta hati-hati saat melewati jalur tersebut,” ungkapnya.

Dari pantauan Radar Rabu (17/2), sejumlah personel dan alat berat diturunkan ke jalur yang terletak di wilayah Clirit, Kalibakung. Selain menguruk jalan dengan material, mereka juga membantu mengatur lalu lintas. Sebab, pengendara yang melewati jalan tersebut harus bergantian.

Sekitar pukul 15.30, salah satu mobil pikap dari arah Yomani mengalami guling akibat sopir tidak dapat mengendalikan laju kendaraan saat menanjak di jalan tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa. Beberapa petugas langsung membantu agar mobil yang membawa cangkang padi itu kembali bisa dijalankan.

Terpisah, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten TegalIman Sisworo menjelaskan, angin kencang di RT 02 RW 01, Desa Buniwah, Kecamatan Bojong telah merusak 15 rumah warga. Dari jumlah tersebut, 1 rumah rusak berat milik Sugeng , 56, dan Kuryati,51.

Kemudian sisanya rusak ringan. Kerusakan mayoritas pada atap rumah. Bahkan ada juga yang rumahnya ambruk karena tertimpa pohon besar. ”Kerugian warga Desa Buniwah mencapai ratusan juta rupiah,” kata Iman.

Iman mengungkapkan, untuk bencana angin puting beliung di Desa Bojong, RT 03 RW 01, Kecamatan Bojong terdapat 14 rumah rusak ringan. Kerusakan pada atap dan sebagian ruang dapur.

Selain itu, di RT 01 RW 01 juga ada 2 rumah warga yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang. Sedangkan bencana tanah longsor, terjadi di Desa Sumbaga, RT 02 RW 06, Kecamatan Bumijawa. Satu rumah warga jebol karena tertimpa material longsor.

Tags :
Kategori :

Terkait