Rencana pengadaan food truck yang akan ditempatkan di kawasan Jalan Ahmad Yani memprioritaskan Pedagang Kaki Lima (PKL). Sehingga, bagi mereka yang tidak mampu bisa menggunakan kendaraan yang dimodifikasi sesuai kemampuan.
Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin mengatakan, sejak awal, dirinya tidak menyetujui adanya penggusuran, tetapi penataan. Sehingga, sebelum rencana itu dilakukan perlu adanya pendataan PKL.
"Dari awal sampai sekarang, saya tidak berubah dalam penyampaian. Tidak boleh ada penggusuran, yang ada penataan. Sehingga perlu pendataan beberapa PKL di masing-masing titik," katanya.
Menurut Habib Ali, terkait rencana penataan Jalan Ahmad Yani, dengan pengadaan food track diminta mengutamakan PKL. Sehingga, bagi mereka yang tidak mampu bisa berjualan dengan mobil yang dimodifikasi dengan harga yang mereka mampu.
"Sebab, saat paparan di pendopo, biaya food truck mahal. Saya mengingatkan agar tidak boleh diberikan kepada selain PKL. Karena mereka butuh untuk makan sehari-hari," ujarnya.
Terkait pengadaan anggota Satpol PP, Habib mengatakan dari rencana sebanyak 150 personel yang akan ditempatkan di sekitar alun-alun dan Taman Pancasila sementara bisa disebar di beberapa titik. Utamanya tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan lainnya.
"Karena sementara alun-alun dan Taman Pancasila belum berjalan, maka bisa ditempatkan di beberapa titik. Termasuk tempat hiburan yang tidak mematuhi jam buka," pungkasnya. (muj/ima)