Belum lama ini, Presiden RI keenam SBY melontarkan sindiran dalam status Twitternya ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Setelah itu, giliran Politisi Demokrat Andi Arief yang juga melontarkan kritik sama.
Menurutnya, jika rezim ini tidak mau dikritik, maka tinggal hitung mundur saja ke 2024.
Hal ini diungkapkan mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) di zaman Orde Baru ini melalui akun Twitternya @Andiarief_.
“Kalau rejim ini gak mau dikritik ya gak usah kecewa. Kita tinggal hitung mundur saja #2024gantiPresiden,” jelas Andi Arief, Minggu (14/2).
Dikutip dari Pojoksatu, SBY membuat status di media sosial berisi tanggapannya mengenai kritik. Status ini sejalan dengan wacana publik saat ini yang sedang menyoroti perkataan Presiden Jokowi tentang kritik.
“Obat itu rasanya pahit. Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat,” ungkap SBY di akun Twitter @SBYudhoyono, Sabtu (13/2).
“Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit,” katanya.
Menurut SBY, kritik itu laksana obat dan yang dikritik bisa sakit. Namun, kalau kritiknya benar dan bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan.
“Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan,” kata SBY dalam unggahan itu. (ral/pojoksatu/ima)