Pembangunan fisik Jalan Lingkar Brebes-Tegal sudah mencapai 91 persen dan mulai memasuki tahap penyelesaian. Karenanya serah terima sementara pekerjaan atau provisional handover (PHO) konstruksi akan dilakukan 30 April mendatang.
Jalan Lingkar Brebes-Tegal sepanjang 17,4 kilometer itu nantinya diharapkan akan memperlancar arus lalu lintas dari Brebes ke Tegal dan sebaliknya. Apalagi ke depan di kedua wilayah itu akan dijadikan kawasan industri di jalur Pantai Utara (Pantura) Barat, Jawa Tengah.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai penanggungjawab untuk mempercepat penyelesaiannya.
Menurut dia, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan pengendara.
Kehadiran infrastruktur jalan dan jembatan juga bertujuan untuk memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat. Untuk itu, penyelesaian pekerjaan ini harus dipercepat dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar. Untuk itu pembangunannya terus dilanjutkan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19," ucap Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Sabtu (6/2), seperti dikutip dari kompas.com.
Pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp223 miliar yang dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Lingkup pekerjaan terbagi menjadi 4 zona yang dilaksanakan secara paralel, dimana zona I merupakan pekerjaan stressing dan pemasangan girder jembatan.
Kemudian, zona II merupakan persiapan kliring, zona III penimbunan tanah, dan zona IV penyediaan material tanah untuk pembangunan Jembatan Kemiri dan Kaligangsa. (kom/zul)