Korban bencana gerakan tanah yang terjadi di Desa Gununglarang Kecamatan Salem, awal tahun ini direncanakan akan direlokasi. Meski demikian, rencana itu masih dalam kajian Tim Geologi Provinsi Jawa Tengah.
"Kalau dari hasil tim geologi tanah ini membahayakan, makanya hunian warga direncanakan akan direlokasi," ungkap Bupati Brebes Idza Priyanti saat meninjau lokasi bekas tanah bergerak, Selasa (2/2).
Turut hadir dalam peninjauan Suami Bupati Warsidin, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Apriyanto Sudarmoko, Kepala Badan Kesbangpol Moh. Sodiq, Kepala Dinas LHPS Budi Darmawan, Kepala Dinas Sosial Masfuri, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Yulia Hendrawati, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Ismu Subrata dan Kepala Dinas Perikanan Zuhdan Fanani.
Dalam kesempatan tersebut, bupati juga memberikan bantuan logistik untuk masyarakat terdampak bencana.
Kepala BPBD Brebes Nushy Mansur menceritakan, musibah tanah bergerak tersebut ditandai dengan retakan-retakan pada jalan beton yang merupakan jalan provinsi ruas Bumiayu-Salem. Selain itu juga terjadi retakan-retakan pada rumah warga di bawah ruas jalan provinsi tersebut yang berdampak pada sembilan rumah terdampak.
Adapun sembilan rumah warga desa Gununglarang yang terdampak yakni milik Rasid, Warso, Nursoleh, Muhalimin, Aripin, Carna Sutisna, Tasdik, Wasim, dan Sarkam. Mereka semua terletak di RT 01 RW 01 Desa Gununglarang Kecamatan Salem.
"Kejadian musibah tanah bergerak ini terjadi pada 1 Januari 2021 lalu. Dan setelah peninjauan oleh tim geologi menyebutkan bahwa tanah di wilayah tersebut membahayakan," singkatnya. (ded/ima)