Sedikitnya ada 200 hektare lahan pertanian di wilayah Warureja yang terendam banjir. Hal itu tentunya akan merusak lahan pertanian jika banjir merendam lebih dari 24 jam.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DistanKP) Kabupaten Tegal Toto Subandrio, Selasa (19/1) mengatakan, lahan pertanian di Kabupaten Tegal banyak yang terendam banjir hingga kini belum ada laporan ke dinas.
Menurutnya, jika banjir merendam lebih dari 24 jam, maka tanaman padi akan rusak. Jika kurang dari 24 jam, tanaman padi akan tetap bertahan atau tidak mati.
"Kalau hanya terendam sehari semalam mungkin masih bisa tumbuh kembali. Kalau berhari-hari ya pasti rusak. Padi menjadi puso dan harus replanting atau tanam ulang," katanya.
Terkait banjir yang terjadi di Kecamatan Warureja pada pekan lalu, tambah Toto Subandrio, dirinya belum mendapatkan laporan dari warga.
"Masih menunggu perkembangan. Lahan pertanian padi di sana baru selesai tanam, kemungkinan untuk usia baru 5 sampai 35 hari," tambahnya. (guh/ima)