Kerusakan ruas jalan di Kabupaten Pemalang tidak bisa ditangani secara langsung. Sebab anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan tahun ini masih belum mencukupi.
Kasi Perencanaan dan Evaluasi Bidang Bina Marga DPU-TR Pemalang Yudhi Kuswoyo, mengatakan, kerusakan jalan kategori sedang hingga berat di Pemalang capai 37 persen dari total keseluruhan jalan tingkat kabupaten sepanjang 765, 72 km.
Agar bisa membenahi kerusakan secara total, menurut Yudhi, dibutuhkan kurang lebih Rp400 miliar. Namun, anggaran yang dialokasikan ke dinasnya tahun 2021 ini, menurutnya, masih jauh dari cukup.
"Kita butuh Rp.400 miliar untuk bisa perbaikan total kerusakan jalan, namun anggaran yang masuk ke bidang kami tahun ini sekitar Rp50 miliar, masih (kurang) jauh," kata Yudhi, Senin (18/1).
Untuk itu, menurut Yudhi, perbaikan hanya bisa dilakukan secara bertahap, atau sementara ini hanya pemeliharaan rutin dengan menambal titik kerusakan agar anggaran tersebut tetap bisa terbagi merata.
Kondisi kerusakan jalan juga terpantau di tiga akses penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Pemalang. Yaitu di Jalan Markisa yang menghubungkan Kelurahan Kebondalem-Desa Tambakrejo, kemudian Jalan Sukun yang menyambungkan Desa Tambakrejo-Bojongnangka, serta di Jalan Klengkeng yang menjadi akses warga Bojongnangka menuju Wanamulya.
Terlihat ketiga akses itu kondisi aspalnya sudah mengelupas hingga memunculkan lubang dengan ukuran bervariatif. Curah hujan yang tinggi belakangan ini membuat lubang dipenuhi kubangan air. (sul/ima)