Warga Dusun Lobongkok Desa Banjarmulya Kecamatan Pemalang mengevakuasi kerbau ternaknya dari kandang-kandangnya ke tempat yang lebih aman, Rabu (13/1) malam.
Hal itu dilakukan menyusul banjir yang mulai menggenangi wilayah desanya, akibat meluapnya Kali Rambut. Para pemilik kerbau memilih jalan provinsi sebagai tempat penampungan sementara ternak mereka, atau persis di atas jembatan penghubung Kabupaten Pemalang-Tegal.
"Kita ungsikan ke sini karena kandang banjir, airnya sampai segini," ungkap Kasmari (60), salah seorang di antara para pemilik kerbau sambil menunjuk lehernya sendiri untuk mempertegas kondisi banjir.
Menurut Kasmari, evakuasi kerbau dilakukannya sekitar pukul 19.00 WIB. Warga bergotong royong memindahkan kerbau. Kondisi seperti ini bahkan diakuai sudah empat kali dialaminya pada musim hujan tahun ini.
Kini ada sekitar 50 ekor kerbau yang terlihat berada di jalan. Puluhan kerbau berjajar memanjang terikat besi jembatan.
"Musim hujan kerbau paling rekoso (sengsara), karena kalau banjir belum surut ya tidak punya kandang, disini terus," ucap Kasmari.
Tidak sedikit warga setempat yang kemudian ikut menonton dan membantu boyongan kerbau. Karena banyaknya kerbau di jalan, kendaraan besar yang melintas harus mengurangi kecepatannya.
Perangkat Desa Wanamulya Kecamatan Pemalang Yugi mengatakan, saat banjir seperti ini pemilik kerbau biasanya mengungsikannya ke tengah desa. Namun semenjak jembatan penghubung itu dibangun, petani memilih mengumpulkan kerbau di tempat itu karena dianggap sudah aman dari banjir.
"Selain itu lokasi jembatan tidak jauh dari kandang," tambahnya.
Selain kandang kerbau yang tergenang air, kondisi banjir di Banjarmulya menurut Yugi juga terjadi di Dusun Tamansari. Banjir menimpa rumah penduduk dengan kedalaman mencapai lutut kaki orang dewasa. (sul/zul)