Jokowi Ingin Vaksinasi Massal Covid-19 Selesai Lebih Cepat

Rabu 06-01-2021,08:00 WIB

Program vaksinasi nasional akan dilaksanakan pada 13 Januari 2021 mendatang. Presiden Joko Widodo ingin pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia selesai kurang dari satu tahun. Ini lebih cepat dari target Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Saya mendapatkan informasi hitung-hitungan dari Menteri Kesehatan selesainya 15 bulan. Tetapi, masih saya tawar kurang dari setahun harus selesai," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/1).

Menurutnya, pemerintah harus bekerja keras menyelesaikan masalah pandemi COVID-19 secara cepat dan tepat. Tujuannya agar kehidupan masyarakat bisa kembali normal.

Seperti diketahui, pemerintah pusat pada Minggu (3/1) mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 ke 34 provinsi. "Tahapan pertama memang baru dikirim 700.000 dosis vaksin ke daerah-daerah. Stok kita ada tiga juta. Baru dikirim ke daerah 700.000. Nanti akan dikirim lagi berikutnya," jelas Jokowi.

Pekan depan bahan baku untuk membuat 15 juta dosis vaksin COVID-19 dijadwalkan tiba di Indonesia. Selanjutnya, diolah menjadi vaksin oleh PT Bio Farma. Vaksin-vaksin tersebut selanjutnya akan dikirim ke sejumlah daerah.

Tahap pertama vaksinasi diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Termasuk dokter dan perawat yang bekerja di rumah sakit. "Kedua, TNI-Polri, dan juga guru. Langsung berbarengan dengan itu juga masyarakat," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi berharap penularan virus Corona bisa lebih terkendali setelah pelaksanaan vaksinasi. Meski begitu, masyarakat tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).

"Jangan pergi ke tempat kerumunan dan jaga jarak. Karena kuncinya ada di situ, sampai vaksinasi selesai. Perkiraan di seluruh dunia vaksinasi ini akan selesai 3,5 tahun," paparnya.

Hal senada disampaikan Mendagri Tito Karnavian. Dia mengatakan pemerintah akan menjadwalkan penyuntikan perdana vaksinasi COVID-19 yang dipimpin Presiden Jokowi pada 13 Januari 2021 mendatang.

Vaksinasi tersebut kemudian dilanjutkan pada 14-15 Januari 2021 mendatang. “Kita jangan sampai kendor 3M ini. Bukan hanya memakai masker jaga jarak dan cuci tangan secara benar dan sering, tapi kerumunan. Ini bisa menjadi superspreader. Percuma melakukan tracing, kalau masih ada kerumunan," ujar Tito.

Mantan Kapolri ini mengingatkan vaksinasi ini perlu disosialisasikan agar jangan sampai menimbulkan keributan di masyarakat. Untuk itu, Tito meminta kepala daerah membuat aturan terkait situasi yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan berkoordinasi dengan TNI/Polri dan Satpol PP serta mendirikan Posko COVID-19 di tiap daerah. (rh/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait