Gubernur Akademi Militer (Akmil) Magelang Mayjend TNI Totok Imam Santoso komitmen untuk memberikan tindakan tegas terhadap para taruna yang melanggar ketentuan. Tak terkecuali penindakan terhadap pelanggaran bermedia sosial (medsos).
Hal itu dikatakan Totok saat memberikan apresiasi kepada para taruna yang berprestasi di ajang Lomba Inovasi Mahasiswa Nasional di Untidar belum lama ini. Totok menuturkan dia tak segan memberikan reward kepada taruna berprestasi, sebaliknya juga memberikan punishment bagi mereka yang melanggar.
"Akmil patut berbangga dengan meraih juara di ajang yang diikuti 77 peserta dari seluruh Indonesia ini. Hal itu membuktikan bahwa taruna tidak sekadar memiliki kemampuan akademis yang baik tapi juga sosok yang tangguh, ulet, dan pekerja keras," katanya.
Penyerahan penghargaan diberikan langsung olehnya dan disaksikan oleh para pejabat distribusi, para perwira, dan pengasuh serta para taruna Akmil. Totok menegaskan taruna dilarang melakukan hal-hal bersifat melanggar hukum, termasuk menggunakan media sosial.
"Setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan yang berprestasi akan mendapat penghargaan. Ini yang sudah berlaku di Akademi Militer," ucapnya.
Menurut dia, taruna tak sekadar belajar. Namun juga mengemban tugas sebagai potret masyarakat. Dalam bermedia sosial, kata Totok, mestinya taruna sangat paham akan batasan dan aturannya.
"Ada UU ITE di situ sudah jelas batasan-batasan yang harus dilakukan," tandasnya.
Taruna Akmil yang mendapat Juara 2 dengan judul, ”Rancang Bangun Kalibrasi Koordinat Webcam pada Simulasi Menembak Senjata SS1 dengan Menggunakan Recoildop dan Munisi Hampa Guna Meningkatkan Ketrampilan Menembak bagi Prajurit TNI”, menerima penghargaan.
Karya itu dibuat oleh Sermadatar Arm Alif Iksa Saputra, Sermadatar Mohammad Alifudin, Sermadatar Arlodio Putra Utama, dan Sertar John Kelvin Tamba. (wid/zul)