Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukanlah tentara bayaran. Tentara harus tetap semangat dan menjaga keutuhan NKRI meski banyak rintangannya.
Kasi Teritorial Korem 071/Wijaya Kusuma (WK) Mayor Inf Edy Lallo, Jumat (11/12) mengatakan, Danramil dan Babinsa merupakan telinganya Kodim. Karena itu, Koramil diminta untuk tidak memberikan laporan palsu. Sebab laporan palsu dapat berakibat fatal.
"Berikan laporan apa adanya. Entah data Covid-19 maupun peristiwa lainnya. Prinsipnya, temu cepat lapor cepat," katanya.
Bagi Babinsa yang tidak punya jaringan di wilayahnya, tambah Mayor Inf Edy Lallo, tidak berguna. Babinsa harus merakyat dan mengenal seluruh stakeholder di wilayahnya masing-masing. Karena Babinsa merupakan ujung tombak atau garis terdepan. Oleh karena itu, Babinsa harus selalu terjun ke bawah untuk membuka jaringan.
"Babinsa tidak punya kenalan itu nol, percuma jadi Babinsa. Dan Danramil harus segera mengevaluasi anggotanya yang seperti itu," tambahnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0712 Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar dalam kesempatan yang sama mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja dari komando atas dan tindak lanjut dari hasil apel Danrem Dandim terpusat Tahun Anggaran 2020 di Jakarta.
Menurutnya, tugas TNI ke depan akan semakin berat dan sangat komplek seiring dengan perkembangan situasi global saat ini terkait pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda. Bahkan kasus Covid-19 semakin meningkat jumlahnya.
Untuk menghadapi itu, TNI dan Polri serta pemerintah daerah harus selalu bersinergi. Sejauh ini, pihaknya mengaku sudah bersinergi membantu masyarakat dengan mendirikan dapur umum, membantu menyalurkan bantuan paket sembako maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah pusat dan membantu pengamanan jalannya pemakaman jenazah Covid-19 di wilayah kerjanya.
Kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan danramil dan babinsa sebagai ujung tumbak TNI AD dalam menyelesaikan masalah sosial yang aktual di wilayah. (guh/ima)