Wilayah Kota Tegal dan sekitarnya masih berpotensi diguyur hujan selama seharian dalam beberapa hari ke depan. Itu dipengaruhi sejumlah faktor sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tegal Sri Nurlatifah mengatakan, kondisi cuaca saat ini dipengaruhi adanya shearline (belokan arah angin) dari pusat tekanan rendah dan garis palung di bagian selatan Jawa Tengah.
"Cuaca juga didukung dengan adanya kelembaban udara yang cukup tinggi hingga lapisan bawah dan massa udara yang labil," katanya.
Dari situ, kata Sri, potensi pertumbuhan awan hujan meningkat di wilayah Jawa tengah dan wilayah Tegal khususnya. Karenanya, hujan lebat disertai petir dan angin kencang juga masih perlu diwaspadai mengingat kondisi dinamika atmosfer yang masih labil.
"Untuk kecepatan angin sendiri bisa mencapai 30 km per jam," jelasnya.
Menurut Sri, cuaca buruk di wilayah Tegal masih berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan. Karenanya, diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.
"Di antaranya hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu," ungkapnya.
Selain itu, ditambahkan Sri, bagi masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan Jawa Tengah juga diimbau waspada. Mengingat tinggi gelombang di Laut Jawa bagian tengah mencapai 2,5 sampai 4 meter.
Untuk diketahui, berdasarkan rilis BMKG Ahmad Yani Semarang, cuaca ekstrim di wilayah Jawa Tengah diperkirakan masih akan terjadi hingga Desember 2020.
Wilayah yang berpotensi dilanda cuaca buruk pada 10 sampai 11 Desember 2020 di antaranya wilayah Kota Tegal. (muj/ima)