Kepala Dinkes Kabupaten Tegal menyatakan, vaksin Covid-19 yang berasal dari negara China hanya semacam imunisasi. Artinya, vaksin Sinovac itu bukan obat untuk pasien Covid-19, melainkan hanya untuk antibodi dan meningkatkan imunitas tubuh.
Kepala Dinkes Hendadi Setiaji, Kamis (3/12) menyatakan, pemerintah pusat akan mendatangkan vaksin itu dari China. Diperkirakan, vaksin bisa didistribusikan ke seluruh daerah di Indonesia pada awal 2021 mendatang.
Namun, untuk tahap awal, vaksin hanya digunakan untuk tenaga kesehatan seperti dokter, bidan dan perawat.
"Tahap selanjutnya baru untuk warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Dan juga untuk petugas pelayanan publik. Di antaranya anggota TNI, Polri, Satpol dan pegawai yang melayani atau bersinggungan dengan masyarakat," katanya.
Untuk tahap berikutnya, tambah Hendadi Setiaji, vaksin diberikan kepada peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI), kemudian tenaga pendidikan, pegawai pemerintahan dan anggota DPRD. Vaksin dari China ini, sudah melalui kajian Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sehingga dipastikan halal dan bisa di konsumsi untuk masyarakat Indonesia. Namun, konsumen vaksin ini ada batasan usianya. Mulai dari usia 18 hingga 59 tahun.
"Vaksin itu berupa injeksi. Nanti diberikan dua kali. Mudah-mudahan awal tahun 2021 sudah didistribusikan," tambahnya.
Saat ini, lanjut Hendadi Setiaji, Indonesia juga sedang membuat vaksin. Namanya vaksin Merah Putih. Diperkirakan, vaksin itu bisa digunakan pada awal tahun 2022 mendatang. Pembuatan vaksin di Indonesia ini, melibatkan akademisi dari berbagai universitas. Termasuk UI, ITB, UGM dan beberapa universitas serta lembaga lainnya. (guh/ima)