Ramai-ramai ke tengah adalah gejala yang sangat baik untuk Indonesia. Tentu lebih baik lagi kalau yang di kiri juga kian ke tengah.
Kita tidak bisa mengabaikan kenyataan ini: kanan dan kiri. Sama-sama besar. Kalau kanan yang menang, kiri akan heboh. Kalau kiri yang menang kanan akan heboh.
Kelompok tengah selalu yang jadi korban. Kelompok tengah ini selalu berharap agar yang berkuasa di negara ini adalah kiri-dalam atau kanan-dalam. Bukan kiri-luar atau kanan-luar.
Sebelum itu tercapai, kelompok tengah harus lebih sabar menunggu kemajuan cepat Indonesia.
Indonesia punya peluang sangat besar untuk maju dengan cepat. Asalkan tidak ada ''winner takes all''. Asal pemenang pemilu tidak merasa berhak mengambil keseluruhannya.
Kita bukan Amerika, yang Joe Biden hanya menang 0,25 persen tapi mendapatkan 100 persen kursi di Georgia.
Atau, seperti kata-kata Anis Matta, ketua umum Gelora, yang saya dengar di acara tersebut: "Langit itu sebenarnya tidak tinggi-tinggi amat, hanya kita yang terbang terlalu rendah".
Dengan logo barunya itu PKS kelihatan ingin terbang tinggi. Apalagi setelah melihat lahan lamanya tidak akan diambil Gelora.
Logo baru itu menandakan PKS sedang ''berubah'' dengan strategi ''bergeser''. Warna baru itu memang terasa lebih segar dan meriah. Tapi adil dan sejahtera memang masih begitu jauhnya. (*)