Sosialisasikan 3M dengan 77 Bahasa daerah

Rabu 02-12-2020,10:20 WIB

Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo mengatakan penyusunan pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) dalam bahasa daerah sangat strategis.

“Karena bahasa daerah merupakan salah satu cara kita mempercepat informasi sampai ke masyarakat,” ujar Doni dalam peluncuran pedoman perubahan perilaku bahasa daerah di Jakarta, Selasa (1/12).

Menurutnya, banyak istilah pada penanganan COVID-19 yang berasal dari bahasa asing. Mulai protokol kesehatan, adaptasi kebiasaan baru, new normal, jaga jarak, jaga jarak sosial dan lainnya.

Semua istilah tersebut, belum tentu dipahami oleh masyarakat Indonesia. Karena itu perlu ada pedoman perubahan perilaku bahasa daerah.

“Sangat sulit dimengerti bagi masyarakat apa yang dimaksud dengan istilah tersebut. Padahal, penjelasan tentang COVID-19 ini harus sederhana. Agar bisa diterima dengan baik,” jelas mantan Danjen Kopassus ini.

Peluncuran pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dengan bahasa daerah merupakan hal yang penting. Karena memperlihatkan keunggulan bangsa Indonesia.

Penggunaan bahasa daerah mendapatkan tempat dari pemerintah pusat. Sehingga makin memperkaya pengetahuan tentang bahasa daerah.

Dia berharap melalui peluncuran pedoman tersebut, mampu mencegah laju penyebaran COVID-19 di Tanah Air. Pedoman perubahan perilaku protokol kesehatan 3M dalam 77 bahasa daerah itu memuat pesan.

Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun yang disampaikan dalam bahasa daerah. (rh/zul/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait