Suara Partai Gerindra pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang diperkirakan akan tergerus.
Hal ini menyusul penangkapan kader partai tersebut, Edhy Prabowo dalam kasus korupsi benur.
Direktur Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) A. Khoirul Umam mengungkapkan hal ini, Sabtu (28/11) siang.
Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, menurut Umam -sapaan akrabnya-, hanya dalam waktu satu tahun di dalam pemerintahan, kader terbaik Prabowo Subianto yang menjabat menteri Kelautan dan Perikanan sudah terciduk KPK karena diduga menerima suap terkait kebijakan ekspor bibit lobster (benur).
"Kasus ini berpotensi menggerus elektabilitas Gerindra di Pemilu 2024 mendatang. Basis pemilih loyal Gerindra berpotensi mengalami political distrust dan bermigrasi ke partai lain," demikian analisa Umam.
Dalam pengamatan Umam, Partai Gerindra di Pemilu 2019 mengalami peningkatan elektoral signifikan karena efektif membangun komunikasi dengan simpul kekuatan Islam konservatif.
Meski demikian, usai kekalahan pilpres ternyata Prabowo lebih memilih kursi kabinet ketimbang berpuasa tidak masuk pemerintahan Jokowi selaku kompetitornya.
Selain itu, kekecewaan simpul kelompok Islam konservatif di Jawa Barat, Banten dan Sumatera makin kuat saat ada kader terbaik Prabowo yakni Edhy Prabowo tertangkap lembaga antirasuah.
Kampanye antikorupsi yang kerap disuarakan oleh Prabowo, kata Umam, akan menjadi isapan jempol belaka dan dapat merusak kredibilitas Gerindra di mata loyalisnya.
"Faktanya, hanya butuh waktu satu tahun pemerintahan berjalan untuk membuktikan bagaimana sebenarnya kualitas, krebilitas dan integritas kader utamanya saat menjadi pejabat publik di struktur pemerintahan," demikian analisa Umam.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terjaring operasi tangkap tangan KPK pada Rabu (25/11) dini hari.
Dari OTT KPK itu, setidaknya ada 17 orang yang diamankan dari berbagai tempat seperti Bandara Soekarno Hatta, Depok dan Bekasi.
Dari hasil penyelidikan, KPK kemudian menetapkan 7 tersangka, termasuk Edhy Prabowo karena diduga menerima suap dari pengusaha yang mendapatkan izin ekspor benur. (rmol.id/ima)