Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Kalibakung mendapat apresiasi dari bupati dan wakil bupati Karanganyar, Juliyatmono dan Rober Christanto.
Apresiasi itu disampaikan saat Juliyatmono bersama jajarannya berkunjung ke WKJ yang dikenal sebagai Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) Kabupaten Tegal.
Juliyatmono, Rabu (25/11) mengatakan, setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing. Seperti Kabupaten Tegal, selain memiliki racikan obat herbal, juga dikenal memiliki rasa dan racikan teh yang luar biasa.
"WKJ ini sangat bagus dan saya memberi apresiasi. Karena selain dikelola dengan baik, tanaman obatnya juga komplet," katanya.
Hubungan Kabupaten Tegal dan Karanganyar semakin baik untuk memperkokoh Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas bersama, khususnya di saat pandemi ini.
"Mudah-mudahan silaturahim ini mendapat berkah dari Allah SWT. Mari sama-sama belajar dari Kabupaten Tegal karena memiliki wisata kesehatan jamu P4TO yang mumpuni. Jalinan kerja sama ini akan memperkokoh Jawa Tengah. Dan WKJ sudah sangat komplet," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, jamu merupakan warisan budaya bangsa Indonesia secara turun temurun. Tidak hanya sebagai aset nasional, jamu juga bisa menjadi komoditi kesehatan dan sumber ekonomi bagi masyarakat. Terutama petani bahan jamu dan UMKM obat tradisional.
Dirinya melihat tren konsumsi obat herbal semakin meningkat seiring bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat dan khasiatnya di tengah pandemi.
Melalui konsep WKJ Kalibakung ini, lanjut Umi, Kabupaten Tegal akan terus berupaya mendukung proses saintifikasi jamu dengan berbagai upaya.
Seperti pembuatan simplisia, pembuatan produk tanaman obat sebagai produk inovasi jamu dan penguatan branding jamu seduhan, pembuatan produk tanaman obat, pesanan penelitian dan bibit Tanaman Obat Keluarga (Toga) serta wisata edukasi kesehatan jamu. (guh/ima)