Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) Adi Kurniawan mengatakan, kegaduhan persoalan Habib Rizieq dianggapnya sebagai pengalihan beberapa isu yang dilakukan pemerintah.
Di antaranya, pengalihan isu soal penanganan Covid-19 yang dianggap hingga saat ini tidak kunjung jelas meskipun anggaran penanganan begitu besar dan telah digelontorkan.
Gaduhnya persoalan kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut setelah kembali ke Indonesia dinilai dijadikan pengalihan isu oleh pemerintahan Joko Widodo.
Begitu yang disampaikan oleh kelompok relawan Jokowi ini merespons polemik yang terus terjadi mengenai Habib Rizieq Shihab.
"Soal krisis ekonomi yang berujung resesi ekonomi juga bisa jadi pengalihan isu dari persoalan HRS. Ini dilakukan untuk menutupi kegagalan pemerintah dalam menangani hal tersebut," ujar Adi Kurniawan dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/11).
Selain itu, kata Adi, persoalan Habib Rizieq juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi kelompok yang berseberangan.
Adi pun menilai, kemungkinan terjadinya chaos bisa terjadi jika kegaduhan terus berlanjut mengingat kondisi semakin tak terkendali. Ditambah, kebijakan pemerintah yang semakin tidak prorakyat.
Menurut Adi, seharusnya dalam situasi seperti ini pemerintah mengeluarkan kebijakan politik yang merangkul semua pihak yang bersebarangan.
Kata Adi, pihak itu termasuk kelompok Habib Rizieq. Dengan demikian, kebutuhan negara saat ini perlu kerja sama semua pihak agar dapat berjalan secara efektif.
"Untuk mengeluarkan Indonesia dari resesi ekonomi dan pandemi Covid-19. Sebab kondisi rakyat hari ini sudah semakin lapar jangan sampai lapar yang dialami rakyat ini berujung pada kemarahan sehingga memicu gejolak sosial dan politik," pungkasnya. (rmol.id/ima)