6.277 penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Pemalang digraduasi atau diberhentikan. Para penerima bantuan ini sudah lama mendapatkan manfaat program itu, atau taraf hidupnya dianggap sudah sejahtera.
Menteri Sosial Juliari Batubara, dalam keterangan tertulis yang diterima radartegal.com mengatakan kerap mendapat kritikan sekaligus masukan, bahwa ada keluarga yang sudah 8-10 tahun terus-menerus menerima bantuan PKH.
"Karena koordinator pendamping PKH adalah petugas lapangan yang berperan penting memastikan kualitas DTKS, (data terpadu kesejahteraan sosial), maka saya meminta peran nyata mereka," ujarnya, Minggu (22/11) lalu.
Dia pun meminta para pendamping untuk berani mengganti nama-nama penerima PKH yang sudah terlalu lama menerima bantuan. Ia meyakini, masih banyak masyarakat yang juga layak menerima bantuan, namun terhalang karena masih bertahannya nama-nama lama.
Untuk saat ini Provinsi Jawa Tengah menurutnya telah menggraduasi sebanyak 230.085 Keluarga penerima manfaat (KPM). Sedangkan untuk Kabupaten Pemalang sendiri tercatat menghapus 6.277 penerima bantuan PKH.
Sementara itu Kordinator Pendamping PKH Kabupaten Pemalang Sodikin mengatakan, proses graduasi terus berjalan bagi keluarga yang sudah sejahtera. Dalam prosesnya di lapangan, penghapusan tidak mendapatkan kendala.
"Target graduasi adalah KPM yang sudah sejahtera, dan prosesnya disertai surat pernyataan dari penerima yang menyatakan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai peserta PKH tanpa adanya paksaan," ujarnya.
Untuk saat ini, jumlah penerima PKH di Kabupaten Pemalang menurutnya sebanyak 79.426 keluarga. Mereka menerima bantuan uang tunai yang disalurkan dalam empat tahap setiap tahunya. (sul/zul)