Pemerintahan Presiden Joko Widodo beserta jajaran kabinetnya Akhir tahun 2020 ini diprediksi berada dalam masa-masa kritis. Kondisi ini merujuk pada situasi ekonomi Indonesia yang penuh dengan utang.
Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Said Didu mengungkapkan hal itu terkait kondisi ekonomi Indonesia yang bikin waswas.
"Bulan-bulan ini adalah masa yang sangat kritis bagi pemerintah yang pernah paham tentang pengelolaan uang," ujar Said Didu dalam webinar yang diselenggarakan KAMI bertajuk 'Menyelamatkan Ekonomi Rakyat di Era Pandemi', Jumat malam (20/11).
Dari pengamatannya, pemerintahan Jokowi memiliki kebiasaan mencari utang. Terlebih menjelang akhir tahun, seperti bulan November ini menjadi momentum pemerintah mendapatkan utang demi memenuhi belanja Januari 2021.
Namun fakta yang ada, mantan Sekretaris BUMN ini melihat pemerintah sedang kesulitan untuk mendapatkan pinjaman.
"Saya tahu, saya dapat informasi bahwa kesulitan sekali mendapatkan utang. Menjual SUN tidak laku, dapat recehan utang dari luar negeri itu tidak pasti," lanjutnya.
Kesulitan ini biasanya diantisipasi pemerintah dengan memanfaatkan sumber dari BUMN. Akan tetapi, BUMN pun kini sedang dihadapkan dengan kerugian. Sebut saja Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang diprediksi sedang merugi.
"Nah jadi yang paling was-was adalah bulan Januari. Kalau November ini gagal mendapatkan utang, maka ekonomi Indonesia akan menghadapi persoalan besar, termasuk di daerah," pungkasnya. (rmol/zul)