Pada Hari Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal menggalang aksi bakti sosial. Sejumlah paket sembako diberikan kepada keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar virus corona.
Bupati Tegal Umi Azizah, Rabu (18/11) mengatakan, tidak
hanya bantuan sembako, santunan berupa uang duka juga diberikan kepada keluarga ahli waris tenaga kesehatan yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya akibat infeksi Covid-19.
Penyerahan bantuan dan santunan dilakukan secara simbolis. Pada peringatan ke-56 HKN, dirinya berkesempatan menyerahkan santunan berupa uang masing-masing senilai lima juta rupiah kepada ahli waris almarhumah Tris Lutfiyah, Nok Komariyah dan Ti Umroh.
Dana tersebut diperoleh dari sumbangan tenaga kesehatan yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
"Rasa duka mendalam saya sampaikan kepada keluarga atas kepergian orang-orang tercinta, tenaga kesehatan terbaik kita ke haribaan ibu pertiwi. Telah menghadap Sang Khalik setelah bersama-sama berjuang sekuat tenaga menyelamatkan saudara-saudara kita, membantu kesembuhan warga kita dari paparan virus corona,” katanya.
Pada seluruh tenaga kesehatan, tambah Umi Azizah, dirinya juga mengucapkan terima kasih mulai dari dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya yang telah bekerja, mendedikasikan diri, mengorbankan tenaga, waktu dan pikiran demi membantu, menyelamatkan warganya.
"Tetap semangat, perjuangan memutus rantai penularan Covid-19 belum selesai. Selagi vaksin yang diharapkan mampu melawan virus ini belum tersedia dan berfungsi efektif, dirinya minta kepada semua pihak jangan lelah menyuarakan perilaku hidup bersih dan sehat serta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Hendadi menambahkan, pihaknya baru bisa menyiapkan dua ratus paket sembako yang dibagikan pada rangkaian peringatan HKN tahun ini. Meski demikian, pembagian paket sembako tersebut akan dijalankan terus selama masa pandemi. Sasarannya adalah keluarga tidak mampu yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Agar berkelanjutan, dinkes membuka posko bagi organisasi atau pelaku usaha yang berminat membantu. Nantinya, jika sudah terhimpun akan disalurkan kepada mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Dari data kami saat ini, ada sekitar 69 orang yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Dirinya berpesan agar masyarakat tidak mengucilkan warganya yang sedang menjalani karantina ataupun isolasi mandiri. Sebab yang mereka perlukan adalah dukungan semangat dari lingkungan. Akan lebih baik lagi bisa memberikan bantuan secara fisik semisal bahan pangan ataupun makanan siap santap. (guh/ima)