Proses pembelajaran saat pandemi Covid-19 di 27 sanggar belajar dengan menggunakan program local loop mulai disimulasikan. Rencananya, program itu akan dilaunching Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam waktu dekat.
Kabid Pendidikan Dasar dan Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Tegal Muh. Teguh Prijanto mengatakan, program local loop saat ini masih dalam tahap simulasi. Itu, untuk mengetahui proses di lapangan sebelum dilaunching wali kota Tegal.
"Nantinya akan dilaunching, namun saat ini masih dalam tahap simulasi," katanya.
Menurut Teguh, teknis pelaksanaan pembelajaran menggunakan local loop itu, yakni siswa menggunakan nomor WhatsApp yang nantinya akan dimasukkan ke dalam grup. Selanjutnya, tutor akan membagikan link untuk mengikuti pembelajaran.
"Siswa menunggu jadwalnya, kemudian tinggal klik link yang ada di WA dan langsung bisa mengikuti pembelajaran baik melalui HP maupun laptop yang disediakan secara gratis," ujarnya.
Menurut Teguh, pembelajaran melalui program local loop itu bisa digunakan di 27 kelurahan. Tidak hanya untuk siswa SD, melainkan SMP bahkan SMA.
"Siapa saja yang mau mengikuti, menghubungi disdik dan akan diverifikasi dan aprove. Pembelajaran menyesuaikan jadwal guru," tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin saat meninjau langsung pelaksanaan simulasi mengatakan, pihaknya mengapresiasi pemkot yang telah merealisasikan 27 sanggar belajar yang diusulkannya. Di dalamnya disiapkan aplikasi wifi gratis dan tutor-tutor yang peduli dengan pendidikan di Kota Tegal.
"Di sana juga diberikan pulsa gratis untuk anak dan juga guru. Program ini disediakan pemkot atas usulan kami," ujarnya.
Habib mengatakan, dirinya mengusulkan adanya sanggar belajar itu karena melihat kenyataan jika tidak semua anak punya HP. Karenanya, adanya 27 sanggar belajar itu untuk mengantisipasi anak yang tidak mampu.
Habib Ali juga bersyukur, berkat kegiatan itu, Kota Tegal masuk 5 Kabupaten Kota penghargaan smart city. Bahkan masuk di urutan ke tiga. "Pemkot Tegal peduli pendidikan di masa pandemi Covid-19 dengan mengantisipasi pembelajaran secara daring menggunakan local loop," tandasnya.
Menurut Habib Ali, anggaran yang disediakan untuk program itu yakni Rp2,3 miliar pada APBD ubahan 2020. Sedangkan untuk Januari 2021 dan seterusnya jika memang dibutuhkan akan diperjuangkan. (muj/ima)