Kengototan pemerintah mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja disesalkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Irwan Fecho.
Bahkan, politisi asal Kalimantan Timur ini melontarkan pernyataan keras kepada Presiden Jokowi yang tetap menandatangani UU Sapu jagat itu.
“Presiden telah mengabaikan aspirasi rakyat melalui protes buruh dan mahasiswa yang turun ke jalan. Juga penolakan dari tokoh agama dan akademisi,” ucap Irwan kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (3/11) dikutip dari Pojoksatu.
Anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini pun menegaskan Fraksi Demokrat tetap teguh pada pendirian menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Itu sebagaimana amanah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Seperti pesan Bapak SBY yang mengharapkan agar kader Demokrat tidak menyerah. Harus terus gigih memperjuangkan kepentingan rakyat,” tegasnya.
Senada dengannya, ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat juga menyesalkan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usai ditandatangani, UU sapu jagat itu diberi nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Melalui akun Twitter pribadinya, Hinca Panjaitan mengaggap hari ini menjadi hari yang cukup menyedihkan. Setidaknya ada tiga peristiwa yang ia sorot.
“1. Resesi ekonomi telah diakui Presiden; 2. Influencer @jokowi menjadi komisaris BUMN; 3. UU Cipta Kerja telah ditandatangani presiden,” cuitnya, Selasa (3/11).
Ia lantas membandingkan kondisi hari ini dengan lagu dari band rock yang populer di tahun 90-an, Guns n Roses.
“2/11/2020 November Rain,” sambungnya.
Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief, tak ketinggalan ikut berkomentar.
Andi Arief mengaku, baru kali ini ia melihat Jokowi mau mengambil risiko yang cukup besar.
“Baru hari ini saya melihat Pak Jokowi mau ambil resiko tidak populer, untuk jujur mengatakan Indonesia masuk resesi,” ujarnya lewat akun Twitter pribadinya.
Andi Arief lantas menyinggung bahwa sebaiknya Jokowi terbuka saja kepada publik.
“Katakan apa adanya jauh lebih baik. Walaupun semua orang sudah tahu ini resesi,” tandasnya. (pojoksatu/fajar/ima)