Hasil penelitian Badan Pusat Statistik (BPS), ada 82 persen pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terkena dampak pandemi Covid-19. Hal ini dikatakan Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI Yuana Rochma Astuti.
Yuana Rochma Astuti, Senin (26/10)
menerangkan prospek ekonomi kreatif. Menurutnya, ada tiga sub sektor yang menjadi penyumbang besar Produk Domestik Bruto (PDB) di penelitian Badan Pusat Statistik atau BPS.
Dia menyebutkan, hampir 82 persen UMKM di Indonesia terkena dampak pandemi Covid-19. Untuk itu, Presiden RI Joko Widodo mengeluarkan satu gerakan nasional yaitu Bangga Buatan Indonesia.
"Pemerintah melalui kementerian dan lembaganya terus berupaya mendorong terselenggaranya pameran produk UMKM secara daring," katanya.
Sebagai media efektif, untuk mendatangkan pembeli dan investor. Pameran virtual kini menjadi strategi pemasaran yang direkomendasikan di masa pandemi Covid-19 ini. Namun, kendalanya, sebagian pelaku UMKM belum memiliki katalog digital.
Ditanya perihal fasilitasi pemerintah kepada pelaku UMKM dalam hal pemasaran digital, dirinya mengaku jika pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah platform marketplace besar dan jasa pengiriman.
Adapun kendala lain yang dijumpai adalah rendahnya akses informasi pelaku UMKM di daerah.
"Para pelaku UMKM di daerah kurang bisa mengikuti perkembangan informasi yang ada di pusat. Padahal informasi tentang ajang pameran, forum bisnis dan pemasaran sudah kita buka seluas-luasnya," tambahnya.
Kendala lainnya, lanjut Yuan Rochma Astuti, yang seringkali dijumpai adalah soal keberlangsungan produksi.
"Jadi jangan hanya bagus di tampilan packaging-nya saja, tetapi kontinuitas produksi juga harus diperhatikan sehingga jika mendapat orderan dalam jumlah besar tidak keteteran. Untuk itu diperlukan kegigihan dalam berusaha," tandasnya. (guh/ima)