Gempa 5,9 SR Pangandaran Rusak Puluhan Rumah dan Lukai Dua Warga

Senin 26-10-2020,05:30 WIB

Gempa berkekuatan 5.9 SR di 90 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran mengakibatkan puluhan rumah di Kabupaten Ciamis rusak, Minggu (25/10). Hal tersebut dikatakan Ketua Tagana Kabupaten Ciamis, Ade Waluya.

Berdasarkan data sementara sampai sore Minggu (25/10), ada 50 rumah yang rusak parah. Selain itu, satu warga Kecamatan Pamarican, yakni Deden Gustiawan (30) dan Encar (70) warga Kecamatan Lakbok tertimpa bangunan. Keduanya mengalami luka ringan dan diobati di klinik terdekat.

“Yang rusak baik itu gentingnya atau tembok yang jebol. Meliputi delapan kecamatan. Di antaranya Lakbok, Pamarican, Banjarsari, Purwadadi, Ciamis, Tambaksari, Cimaragas dan Kecamatan Sadananya,” papar Ade.

Dari delapan kecamatan, kata dia, di Kecamatan Cimaragas yang terdapat rumah rusak berat. Sisanya kecamatan lain hanya rusak ringan. “Memang sejauh ini tidak ada yang mengungsi, namun warga yang terkena dampak gempa memerlukan bantuan terpal untuk menutup diding rumah yang ambruk serta genting yang bolong. Selain itu keperluan masak dan sembako,” ujarnya.

Dia menyebut itu baru data sementara yang diterima. Pendataan masih berlangsung. Namun kebanyakan dari wilayah Kabupaten Ciamis di bagian selatan. “Semoga tidak lagi bertambah,” harapnya.

Anggota Tagana Kabupaten Camis Baehaki Efendi mengatakan data hingga sore dari 50 rumah itu terdapat posyandu di Kecamatan Pamarican yang rusak. Sejauh ini pihaknya masih terus mencari informasi apakah ada tambahan atau tidak.

“Untuk sementara ini memang tidak sampai ada yang mengungsi, namun warga kena gempa berharap bantuan terpal untuk menutup diding rumah yang roboh berikut peralatan masak karena ada yang rusak serta sembako,” paparnya.

Kabid Darlog BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat mengatakan bahwa data diterima dari Tagana, Karang Taruna, polisi dan Satpol PP. “Sampai saat ini semua kerusakan ringan. Di antaranya bagian atap dan diding yang retak-retak dan jebol, sedangkan untuk korban luka ringan ada dua orang di Kecamatan Lakbok dan Pamarican dan dirawat di klinik,” paparnya.

Dalam penanganan bencana gempa, pihaknya menurunkan empat mobil serta anggota BPBD untuk update data sekaligus membawa logistik kedaruratan. Dia berharap masyarakat tetap waspada mengingat kondisi hujan rawan bencana. Baik itu gempa, longsor, banjir serta retakan tanah.

“Intinya bila ada kejadian segera lapor kepada aparat setempat atau kami, karena kapan saja dimana saja selama 24 jam kami siap menindak lanjutinya,” ujarnya. (isr/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait