Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mulai memetakan daerah rawan bencana. Bahkan, BPBD Brebes menganggap 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes berpotensi rawan terjadi bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Brebes Nushy Mansur mengungkapkan, menjelang musim penghujan hampir 17 kecamatan berpotensi rawan terjadi bencana baik itu banjir maupun longsor. Dengan potensi rendah hingga tinggi.
"Kalau (musibah) banjir ya hampir semua, jadi banjir itu kaitannya dengan longsor. Yang di atas (wilayah Brebes selatan) banjir dan longsor, di bawah banjir," ungkapnya, Minggu (25/10).
Meski begitu, kata dia, untuk puncak musim penghujan sendiri akan terjadi pada Januari mendatang. Karenanya, untuk memininalisir bencana di Brebes pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi. Di antaranya membuat posko aduan bencana.
"Posko yang kita buat nanti tersebar di beberapa titik. Di antaranya Posko Induk di wilayah Brebes kota. Serta empat posko lainnya yakni di wilayah Bumiayu, Sirampog, Salem dan Bantarkawung (dipusatkan di Salem) dan satu posko di wilayah Kecamatan Kersana," jelasnya.
Ditambahkannya, upaya tersebut dilakukan tidak lain sebagai antisipasi jika terjadi bencana di wilayah Kabupaten Brebes. Selain itu, pihaknya telah memberikan sosialisasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat.
"Dengan upaya sosialisasi dan mitigasi bencana diharapkan bisa meminimalisir warga yang menjadi korban akibat sebuah bencana. Dan tentunya, kami selalu berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan instansi terkait untuk segera melaporkan jika terjadi sebuah bencana," pungkasnya. (ded/ima)