Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per Sabtu (24/10) tercatat ada penambahan 4.070 kasus.
Hingga kini, totalnya berjumlah 385.980 kasus. Sementara pasien yang sembuh juga bertambah 4.119 orang. Dengan demikian, total keseluruhan pasien yang berhasil pulih sebanyak 309.219 orang.
Untuk kasus pasien yang meninggal tercatat bertambah 128 jiwa. Hingga kini, total terdapat 13.205 kematian. Jumlah tersebut didapatkan dari spesimen yang diperiksa sebanyak 39.922 sampel.
Dengan pertambahan tersebut, jumlah spesimen yang telah diperiksa di Indonesia secara kumulatif mencapai 4.293.347 spesimen.
Untuk total suspek per Sabtu kemarin sebanyak 166.380 orang. Selain itu, COVID-19 telah menjangkiti 34 provinsi di Tanah Air yang mencakup 501 kabupaten dan kota.
Penambahan kasus positif baru paling banyak dilaporkan di DKI Jakarta dengan 1.062 kasus. Kemudian Jawa Barat 421 kasus, Riau 380 kasus, Sumatera Barat 300 kasus, Jawa Timur 289 kasus, Jawa Tengah 284 kasus, Kalimantan Timur 241 kasus, dan Banten 105 kasus.
Selain itu, terdapat tujuh provinsi yang melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10 orang. Yaitu Bengkulu 8 kasus baru. Sulawesi Barat dan Gorontalo masing-masing 7 kasus.
Untuk Nusa Tenggara Barat tercatat 6 kasus. Bangka Belitung dan Kalimantan Utara masing-masing 5 kasus. Selain itu, Maluku Utara 1 kasus.
Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah menjadi wilayah dengan kasus meninggal per paling banyak. Yaitu masing-masing 20 jiwa. Diikuti Jawa Barat 19 kematian dan Jawa Timur 16 kematian.
Sementara provinsi yang melaporkan pasien sembuh paling banyak adalah DKI Jakarta dengan 1.155 orang. Kemudian diikuti Jawa Barat 654 kasus, Jawa Tengah 430 kasus dan Jawa Timur 306 kasus sembuh.
Hingga hari ini, data kumulatif kasus positif COVID-19 paling banyak di Indonesia terjadi di DKI Jakarta dengan 100.220 kasus diikuti oleh Jawa Timur 50.653 kasus, Jawa Barat 33.568 kasus, Jawa Tengah 31.586 kasus, dan Sulawesi Selatan 17.893 kasus.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan kunci untuk menekan angka penyebaran adalah disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Menurutnya, semua warga negara harus patuh pada protokol kesehatan.
"Dengan mematuhi protokol kesehatan, kita dapat menekan angka penyebaran. Selain itu, 3M juga untuk melindungi diri kita dan orang lain," jelas Wiku. (rh/zul/fin)