Kamis (22/10), Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Edhy Prabowo melakukam kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Brebes. Dalam kunjungannya, Edy menyerahkan bantuan pemerintah sebesar Rp12,2 miliar untuk nelayan hingga pelaku usaha mikro kecil, menengah (UMKM) di Kabupaten Brebes.
Bantuan itu diberikan kepada kelompok di Desa Kaliwlingi Kecamatan Brebes. Bantuan itu diberikan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.
Bantuan yang diserahkan dalam bentuk sarana pengolah produk turunan mangrove, sarana prasarana produksi budidaya, paket rehabilitasi saluran tambak udang padat karya, chest freezer, alat tangkap, hingga bantuan modal usaha.
"Semoga ke depan bantuan bisa bertambah. Bantuan ini kita berikan ke kelompok agar kami mudah mengontrol," ungkapnya usai memberikan bantuan.
Dijelaskan, pihaknya memberikan bantuan modal untuk para petambak. Kondisi ekonomi yang saat ini terdampak pandemi Covid-19, para petambak bisa mengajukan modal ke KKP melalui kelompoknya. Peluang bantuan diberikan kepada kelompok agar lebih mudah dikontrol.
"Di Brebes sendiri kemampuan petambaknya sudah mulai meningkat. Jadi kita dorong modal lewat BLU-LPMUKP KKP dan bisa juga lewat dana KUR," jelasnya.
Edhy menjelaskan, bantuan modal bisa diajukan kepada Badan Layanan Umum (BLU) di Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) milik KKP, selaku badan untuk penguatan modal melalui program dana bergulir. Dia berharap, pemerintah terus memberi perhatian bagi pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan.
"Tidak hanya alat, bantuan juga bisa berupa pelatihan dan akses pasar supaya pelaku usaha di Indonesia, termasuk di Brebes terus berkembang," ungkapnya.
Selain bantuan pemerintah, Edhy juga menyerahkan bantuan dari kantong pribadinya berupa bibit mangrove sebanyak 2.500 batang dan alat pengolahnya. Penanaman mangrove masif dilakukan demi pesisir yang lebih hijau. Terlebih, penanaman mangrove sekarang tidak hanya menjadi program kelautan dan perikanan tetapi termasuk dalam program PEN.
Sementara itu, Ketua Kelompok Losari Ikhtiar Subhan yang menjadi salah satu penerima bantuan menyatakan, chest freezer yang diterimanya sangat berguna untuk mendukung usaha bandeng presto yang digeluti. Dengan adanya chest freezer, produksi yang tadinya 8 kuintal per bulan, bisa ditingkatkan.
"Tentunya sangat membantu, bantuan yang kami terima ini. Apalagi, di tengah pandemi seperti ini, bantuan ini bisa tetap menjaga kualitas produk kami lebih tahan lama," pungkasnya. (ded/ima)