Sebuah video yang menunjukkan aksi seorang pemuda Jampang, Sukabumi saat demonstrasi beredar luas di media sosial.
Dalam tayangan yang viral itu, si pemuda tampak menghina dan mengancam akan menyantet polisi yang sedang mengamankan aksi.
Pemuda Jampang itu merekam polisi yang tengah mengamankan aksi unjuk rasa. Kemudian, ia mengangkat jari tengah.
Tidak lama, beberapa polisi datang mendekat. Polisi meminta pemuda itu untuk menjauh. Bukannya menjauh, pemuda itu justru menghina polisi.
“Polisi aning. Polisi aning eta mah,” ucapnya dikutip dari Pojoksatu.
Polisi kembali mengingatkan pemuda itu untuk menjauh. Namun, pemuda Jampang itu justru merasa diusir.
“Apa Pak? Saya tidak melakukan apa-apa. Kenapa mau usir? Demokrasi ini, Pak. Damai, Pak, slow. Saya tidak bawa apa-apa di sini,” ucapnya dengan bahasa Sunda.
Pemuda itu mengaku orang Jampang, Sukabumi. Ia mengancam akan santet polisi yang mengusirnya.
“Saya orang Sunda, orang Jampang. Saya teluh nanti. Polisi aning, bagng (babi),” cetusnya.
Seorang polisi tetap mendekati pemuda itu dengan tenang. Ia memohon agar pemuda itu tidak membuat keributan.
“Kalau memang gak mau diusik, Abang mohon jangan Bang. Kerusuhan nanti terjadi,” kata polisi.
Pada video lainnya, pemuda Jampang tersebut ditangkap polisi. Ia diinterogasi di kantor polisi. Ia diminta mengulangi ucapannya yang menghina polisi.
Namun, pemuda itu justru terlihat ketakutan. Ia hanya menunduk dan gemetaran hingga suaranya pun sangat pelan. (pojoksatu/fajar/ima)