Pemerintah desa yang mengalami kelangkaan air bersih bisa langsung menghubungi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal.
Nantinya, BPBD akan menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang mengalami kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin, Selasa (13/10) mengatakan, hingga kini baru ada tiga desa yang meminta bantuan air bersih. Ketiga desa itu yakni, Desa Suradadi dan Kertasari di Kecamatan Suradadi, dan Desa Margamulya di Kecamatan Tarub. Usulan bantuan bisa dilakukan melalui desa, kecamatan dan BPBD.
"Barangkali ada desa yang kesulitan air bersih, silakan minta bantuan air bersih ke kami (BPBD)," katanya.
Saat ini, tambah Jaenal Dasmin, cuaca di Kabupaten Tegal belum stabil. Bahkan cenderung kemarau. Mendasari data yang ada, 5 kecamatan di Kabupaten Tegal kerap dilanda kekeringan. Yaitu, Kecamatan Suradadi, Warureja, Jatinegara, Kedungbanteng dan Balapulang. Dari 5 kecamatan itu, terdapat 30 desa yang kesulitan air bersih.
"Yang paling parah di wilayah pantura. Sumur dan sungai sudah kering. Terpaksa warga harus membeli air bersih yang dijual keliling," tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, untuk mengantisipasi kesulitan air bersih di wilayahnya, Pemkab Tegal telah menyiapkan 325 tangki. Bantuan air bersih itu berasal dari BPBD Kabupaten Tegal, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten dan Baznas Kabupaten Tegal.
"Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga, terutama dalam mencukupi kebutuhan air bersih," ujarnya. (guh/ima)