Masih Masa Tanggap Darurat, Pembelajaran Tatap Muka di Pemalang Tunggu Izin Satgas Covid-19

Senin 12-10-2020,15:09 WIB

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang sudah memetakan beberapa sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka. Ploting itu didasarkan pada sebaran kasus Covid-19 di wilayah sekolah itu berada. 

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindikbud Pemalang Ani Khasanah mengatakan, dari hasil pemetaannya, ada 25 SD yang siap melaksanaakan pembelajaran tatap muka. Seluruhnya tersebar di wilayah kecamatan, kecuali Taman.

Menurutnya, pemetaan itu dilakukan sejak Juli lalu. Saat itu penyebaran kasus di Kecamatan Taman cukup tinggi atau zona merah, sehingga tidak dipilih untuk jenjang SD. Pemetaan tersebut hingga kini juga belum ada perubahan. Namun, untuk pelaksanaannya masih menunggu izin dari Gugus Tugas Pemkab Pemalang.

"Setiap bulan kami minta kajian dari dinas kesehatan untuk melihat penyebaran kasus Covid-19, jadi meski sekolah- sekolah itu sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka, kami tetap menunggu izin dari pemda," kata Ani, Senin (12/10).

Sedangkan untuk di jenjang SMP, hasil plotingnya ada 17 sekolah yang bisa menerapkan pembelajaran tatap muka. Seluruhnya tersebar di 14 Kecamatan di Pemalang, termasuk salah satunya sekolah di wilayah Taman.

Sampai sekarang, lanjut Ani, pembelajaran masih menggunakan metode daring. Sedangkan bagi siswa dari keluarga kurang mampu, atau wilayah dengan kondisi jaringan internet sulit, menggunakan metode luring atau offline. Guru akan mendatangi rumah siswa untuk memberikan materi belajar.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Pemalang Tutuko Raharjo membenarkan terkait pemetaan sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun sampai sekarang belum bisa dilaksanakan karena Kabupaten Pemalang masih dalam masa tanggap darurat hingga 14 Oktober 2020. 

"Saat ini masih kami kaji, apakah (masa tanggap darurat) ada perpanjangan lagi atau tidak," ujar Tutuko. 

Diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Pemalang secara akumulasi sebanyak 380 orang, dengan jumlah pasien meninggal 25 orang. (sul/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait