Guru Besar Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana mengatakan, karakter Prabowo Subianto mirip Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam melakukan kerja sama internasional.
Sehingga diharapkan Indonesia memiliki posisi netral dengan kedua negara yakni Amerika Serikat dan China atau sejalan dengan politik luar negeri bebas aktif.
“Dia kan seperti Pak SBY. Thousand friends zero enemy,” ucap Hikmahanto, Minggu (11/10) dikutip dari RMOL.
Menurutnya, Indonesia di mata dua negara adidaya Amerika Serikat dan China cukup memiliki peran strategis sehingga dua negara itu perlu menarik perhatian Indonesia untuk bersekutu.
Untuk itu, Indonesia harus cerdas dalam menghadapi dua negara tersebut.
Mengenai rencana pertemuan menteri pertahanan RI tersebut dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper, kata dia, yang dikhawatirkan masyarakat mengubah pola pertemanan Indonesia-China. Menurut Hikmahanto hal itu tergantung bagaimana Prabowo menentukan sikap secara cerdas.
“Sekarang tinggal bagaimana Indonesia bisa dapat manfaat dari kedua negara tersebut dengan cerdas. Meski oleh AS dan China dibilang licik, karena cerdas dan licik memang tipis. Kita lihat saja bagaimana beliau bermain caturnya,” ujarnya.
Hikmahanto menilai, Indonesia sendiri akan bersikap netral antara dua negara adi daya itu.
“Nah, Indonesia akan bersikap netral. Nggak mau dijadikan proxy tapi kita bisa keras sama China dengan mengancam kita akan berpihak ke AS,” tandasnya. (rmol.id/ima)