Sebanyak 156 warga di Kelurahan Karikil Kecamatan Mangkubumi hingga pukul 19.00, Kamis (8/10) kemarin, dirawat di puskesmas, klinik, dan rumah sakit.
Mereka diketahui mendadak mengalami gejala mual-mual pasca mengonsumsi makanan dari acara ulang tahun salah satu warga sekitar. Namun, dari 156 warga yang keracunan tersebut. Sebanyak 98 warga telah pulang ke rumah masing-masing.
Kemarin, pihak Puskesmas mendapat laporan banyaknya warga yang mengeluhkan pusing, mual dan sampai muntah. Petugas pun mendatangi lokasi dan mengidentifikasi hal itu akibat makanan yang mereka konsumsi.
Warga yang mengalami gejala serupa pun akhirnya dibawa ke Puskesmas Mangkubumi. Karena jumlah pasien yang banyak, pasien kemudian ditangani di ruang kelas SDN Puspasari yang lokasinya berdampingan dengan Puskesmas.
Awalnya hanya pasien terdata hanya sekitar 89 orang, sebagian dipulangkan setelah ditangani. Namun karena kondisi tidak membaik secara bertahap pasien kembali ke Puskesmas, bahkan terus melebihi jumlah yang tercatat sebelumnya.
Salah satu pasien, Anwar (43), warga Cilangge menyebutkan dia mengalami mencret-mencret, gejala itu dirasakan sejak dini hari. Pagi hari, warga pun ramai membicarakan perihal dugaan keracunan dari hidangan acara ulang tahun. "Di grup WhatsApps katanya banyak yang keracunan nasi uduk," ungkapnya.
Warga lainnya pun, lanjut Anwar, mengalami gejala pusing dan muntah-muntah sampai tubuh mereka melemas. Diakuinya, memang sebelumnya dia pun memakan nasi uduk dari acara ulang tahun yang dibawa anaknya. "Semua yang makan katanya muntah-muntah, " katanya.
Kabid Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari menyebutkan apa yang dialami pasien diduga karena ada masalah pada makanan yang dikonsumsi. Tetapi perlu ada pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannyan “Dipastikan karena makanan, tapi apa makanannya belum bisa dipastikan,” tuturnya.
Diakuinya, bahwa semua pasien punya riwayat yang sama, yakni mengonsumsi nasi uduk dari acara ulang tahun. Maka dari itu, tim kesehatan mengambil sampel makanan untuk diuji lab. "Kemungkinan hasilnya sekitar dua tiga hari, " katanya.
Hasil penelusuran tim kesehatan, nasi uduk tersebut dibuat sebanyak 120 porsi dan yang hadir ada 80 anak. Namun, nasi uduk tersebut dibawa pulang sehingga dikonsumsi juga oleh keluarga.
"Makanya jumlah pasien bisa lebih banyak dari jumlah porsi yang ada, tapi kebanyakan anak.-anak" tuturnya.
Sampai sore hari, tercatat ada sekitar 126 pasien yang terdata oleh petugas kesehatan. Namun secara bertahap masih berdatangan, dan sebagian ada yang pulang.
Penanganan tidak hanya dilakukan di Puskesmas Mangkubumi saja, sebagian diantaranya ditangani di Puskesmas Karanyanyar dan Klinik Kesehatan. "Ada yang dirujuk ke RSUD dr Soekardjo empat orang, sehingga totalnya menjadi 130 orang," katanya.
Camat Mangkubumi, Dahlan Arifin mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Menurutnya, acara ulang tahun itu hanya syukuran kecil-kecilan. “Jadi kami tidak tahu kalau ada acara ulang tahun,” ujarnya.
Pihaknya pun turut memantau penanganan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada warganya. Disebutkan bahwa nasi uduk tersebut merupakan olahan sendiri, bukan pesanan. “Kan yang hadir 80 orang, sisa dari 120 porsi itu dibagikan kepada tetangga,” katanya.