Menghabiskan masa hidup selama tiga tahun di penjara merupakan sebuah liburan, bukan hukuman.
Pengakuan mengejutkan itu disampaikan eks juara dunia tinju kelas berat Mike Tyson.
Dia mengatakannya kepada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti dalam acara Life Lessons from the Champ, Jumat (2/10) malam.
Hal tersebut terungkap saat Bu Susi bertanya soal bagaimana rasanya menghabiskan waktu di dalam sel tahanan.
“Saya merasa sedang berlibur selama tiga tahun. Itu adalah sebuah berkah bagi saya. Hal-hal baik terjadi kepada saya selama itu,” ungkap Tyson ditutup dari JPNN.
“Saya tidak pernah merasa sedang dipenjara. Secara psikologis, saya merasa bebas,” imbuhnya.
Selama di penjara, Tyson mengaku belajar banyak hal, termasuk mengenal lebih dirinya sendiri maupun masyarakat di sekitarnya.
Dia melihat banyak orang-orang di dalam penjara yang merasa dirinya lebih buruk dan inferior daripada yang lain.
Dari situ, ia pun belajar soal bagaimana seharusnya ia memperlakukan orang lain.
Mike Tyson menjadi petinju kelas berat terbaik di eranya yang memegang sabuk juara WBA, WBC, dan IBF secara bersamaan.
Pria berjulukan Si Leher Beton itu mencatatkan rekor 50 kali menang, dengan 44 di antaranya TKO, serta lima kali kalah.
Sejak saat itu, kariernya terus melambung.
Namun, itu hanya bertahan sekejap lantaran dia justru harus berurusan dengan kasus hukum.
Ia divonis bersalah atas kasus pemerkosaan dan mesti menjalani hukuman penjara selama tiga tahun pada 1992-1995.
Meski demikian, Tyson menegaskan bahwa apa yang dilakukannya itu bukanlah sebuah kesalahan, melainkan sebagai proses belajar dalam hidup.