Mayoritas kasus meninggal di Jawa Tengah selama pandemi, didominasi oleh pasien berusia di atas 50 tahun. Selain itu, mereka juga memiliki komorbid seperti gula darah tinggi dan hipertensi.
"Mereka-mereka ini yang butuh perhatian. Kami juga sudah mendapat masukan dari Kemenkes untuk kita bisa lebih tekan, dengan treatment yang lebih baik," ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar meminta sejumlah rumah sakit rujukan memberikan perhatian serius pada pasien Covid-19 disertai penyakit bawaan atau komorbid. Hal itu penting dilakukan untuk menekan angka kematian di Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya, Jumat (2/10). Ganjar menerangkan, beberapa cara telah dilakukan untuk menekan angka kematian selama pandemi di Jawa Tengah.
"Beberapa rumah sakit sudah melakukan improvement. Di RSUD Moewardi Solo itu sudah bagus, maka saya minta sharing kepada yang lainnya," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah membuat dua tim terkait meningkatkan angka kesembuhan sekaligus mengurangi angka kematian di Jawa Tengah. Tim tersebut ditugaskan untuk optimalisasi laboratorium dan rumah sakit.
"Untuk optimalisasi laboratorium, sekarang hasilnya sudah bagus, sudah di atas target. Tapi untuk menekan angka kematian, sepertinya kita butuh lebih ketat lagi," katanya.
Menurut Ganjar, salah satu cara menurunkan angka kematian adalah dengan mencegah yang sehat menjadi sakit. Apalagi, mereka yang memiliki komorbid.
"Mereka yang memiliki komorbid dites dulu, dan diminta tidak keluar rumah dulu. Hal ini sebagai upaya perlindungan yang dilakukan," jelasnya. (*/ima)