Tata kelola kesehatan Indonesia dan negara lain yang masih lemah seperti yang diungkapkan Wakil Presiden, Maruf Amin dikomentari berbagai pihak. Sebagian menganggap pernyataan itu merupakan sentilan buat pemerintahan saat ini.
Maruf Amin saat memberi sambutan di Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) tahun 2020 secara virtual dari Jakarta, Rabu (23/9) kemarin, menyebut pandemi Covid-19 telah menunjukkan secara gamblang bahwa tata kelola kesehatan, di Indonesia maupun negara lain, masih lemah. Sehingga berdampak luas pada dunia.
"Belajar dari krisis kesehatan ini pula, tampak benderang di depan mata kita, betapa lemahnya tata kelola kesehatan, baik di tingkat nasional maupun global," katanya.
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule tertawa mendengar pernyataan Maruf Amin. Baginya, apa yang disampaikan wapres adalah bentuk pengakuan atas kinerja lemah pemerintah.
“Hahaha....Wapres Maruf Amin bisa wae,” katanya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (24/9).
Menurut Iwan Sumule, pernyataan Maruf ini seperti menyimpan maksud lain. Dalam hal ini, mantan Rais Aam PBNU itu hendak mengkritik halus sang presiden.
“Pak Maruf sepertinya mau nyindir Presiden Jokowi dalam kepemimpinan ini?” tanyanya.
Iwan Sumule lantas mengingatkan bahwa menjadi imam salat belum menjadi jaminan seseorang bisa menjadi seorang pemimpin bangsa. Apalagi Indonesia adalah negara yang sangat besar dan kepulauan. “Iya nggak sih?” tutupnya. (rmol/zul)