Tim Gugus Tugas Covid-19 akan merekomendasikan ke Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM untuk menata lapak Pasar Trayeman sesuai dengan protokol kesehatan. Hal itu dilakukan supaya penyebaran virus corona di pasar tradisional tersebut bisa ditekan.
Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal dr Joko Wantoro, Senin (21/9) mengatakan, selain menata lapak di Pasar Trayeman, tim gugus juga meminta pada dinkes dan dinas perdagangan, koperasi dan UKM untuk
melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan pasar.
"Rencananya selain menata lapak pada pedagang, kami juga melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Trayeman. Ini untuk memastikan tidak ada virus yang menempel di area pasar," katanya.
Munculnya kekhawatiran klaster pasar tradisional, tambah Joko Wantoro, selain dari hasil polling juga sudah ada tiga orang pedagang yang positif virus corona. Sehingga tim gugus tugas langsung bergerak agar penyebaran virus corona tidak terjadi di pasar tradisional.
Bahkan untuk saat ini, penataan lapak dan penyemprotan disinfektan Pasar Trayeman sudah dilakukan sebelum dibuka kembali, Selasa (22/9).
"Kita harus bergerak cepat agar tidak terjadi penyebaran virus corona di pasar tradisional," tambahnya.
Temuan dua kasus baru positif Covid-19 di Pasar Trayeman, lanjut Joko Wantoro, menunjukkan pasar tradisional berpotensi menjadi klaster penularan baru. Penutupan sementara operasional Pasar Trayeman selama tiga hari sudah melalui kajian yang panjang. Karena dari pemeriksaan 69 spesimen swab pada pedagang, pegawai dan pengunjung di Pasar Trayeman Rabu (8/9) dan Kamis (9/9) lalu ditemukan dua pedagang pasar positif terpapar Covid-19.
Pemeriksaan tersebut merupakan tindak lanjut dari temuan kasus konfirmasi sebelumnya. (guh/ima)