Di tengah peningkatan kasus Covid-19 yang semakin signifikan, sebuah percakapan di gawai dua pasien yang isinya terkait ajakan menyebarkan virus dari Wuhan beredar dan menjadi viral.
Satreskrim Polrestabes Semarang pun turun tangan untuk melakukan pendalaman kebenaran isi chatting tersebut.
Namun, polisi masih mengedepankan kesehatan pasien hingga sembuh terlebih dahulu.
Kasat Reskrim Porestabes Semarang AKBP Benny Setyowadi mengungkapkan, kedua wanita yang terlibat chating yaitu L dan F sudah menjalani isolasi.
Satgas Covid-19 dan Kepolisian sudah melakukan tindakan yaitu L dan keluarga dibawa ke tempat isolasi di rumah dinas wali kota Semarang. Sedangkan L menjalani isolasi mandiri di rumah sekaligus menjaga ibunya dengan pengawasan ketat.
"L dan keluarga diisolasi per hari Sabtu (19/9) pada pukul 17.00 WIB dibantu Polsek Tugu sudah di rumah karantina di Manyaran," ujar AKBP Benny di Mapolrestabes Semarang, Senin (21/9).
"Kemudian untuk yang F, kami sudah koordinasi dengan Polsek Boja, Polres Kendal, karena yang bersangkutan sekitar 5 bulan atau 6 bulan yang lalu pindah ke Boja. Kita koordinasi dengan yang terkait di sana dan dilakukan protokol kesehatan," imbuhnya seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJateng.
AKBP Benny juga menyebutkan, selama isolasi mandiri di Boja, Kabupaten Kendal, mekanisme Jogo Tonggo sudah berjalan dalam artian saling support kebutuhan sehari-hari.
Saat ditanya terkait kebenaran isi chatting yang viral, Benny menjelaskan pihaknya harus melakukan klarifikasi langsung. Meski demikian klarifikasi bisa dilakukan setelah kondisi keduanya sehat.
"Tunggu proses kesehatannya dulu, utamakan kemanusiaan dan kesehatan dia dulu. (Untuk kebenaran isi chating) kita harus menunggu hasil klarifikasi dulu," pungkasnya. (rmol.id/ima)