Luncurkan Program Konstratani, Bupati Tegal Siapkan Konsep Petani Modern

Selasa 15-09-2020,21:10 WIB

Bupati Tegal Umi Azizah bersama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kabupaten Tegal serta Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI meluncurkan gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Konstratani). Peluncuran model BPP Konstratani tersebut berlangsung di ruang kerja bupati dengan konsep petani modern. 

Kepala Bidang BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nusyamsi, Selasa (15/9) mengatakan, melalui model Konstratani ini harus mampu menyediakan data dan informasi pertanian dan melaksanakan program utama yang tersambung dengan sistem Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian. BPP menjadi wadah pembelajaran melalui demplot sekolah lapang, menyediakan informasi dan tata cara mengakses pasar dan menyediakan jejaring kerja sama dengan mitra lainnya. 

"Konstratani ini mengusung konsep petani modern dengan jargon Petani Keren," katanya. 

Kostratani, tambah Dedi Nursyamsi, merupakan sebuah manajemen gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dengan menerapkan pertanian maju, mandiri dan modern melalui pendekatan teknologi informasi dan mekanisasi pertanian. 

Adapun lima peran Kostratani yang akan dijalankan meliputi pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengaku siap mendukung gerakan pemuda tani ini dengan membuka akses ke BPP Kabupaten Tegal sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. 

Adapun dua BPP yang akan menjalankan model Konstratani ini adalah BPP Lebaksiu dan BPP Dukuhwaru. Dirinya berharap, penerapan model Konstratani ini bisa berfungsi efektif dan nantinya berkembang ke seluruh BPP lain yang ada di Kabupaten Tegal. 

"Pemkab Tegal juga telah melakukan pemetaan komoditas pertaniannya sesuai zonasi wilayah yang didukung oleh 18 BPP," ucapnya.

Dirinya mencontohkan, sentra penghasil buah-buahan dan kapulaga ada di wilayah Kecamatan Jatinegara dan Pangkah. Sedangkan untuk pakan ternak atau pengolahan limbah dan jagung ada di Kecamatan Margasari. Sementara sentra sayuran berada di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa, termasuk bawang putih. 

Melalui penguatan BPP sebagai model Konstratani ini menjadi daya tarik tersendiri di kalangan pemuda desa. Terlebih tingkat pengangguran terbuka di wilayahnya tahun 2019 lalu mencapai 8,21 persen. Dirinya berharap, BPP model Konstratani ini benar-benar dijalankan, didampingi pelaksanaannya dan ada hasil nyatanya, bukan sekedar formalisasi program. 

Setidaknya banyak pemuda desa yang tertarik menggeluti dunia agribisnis, mendapatkan fasilitas pelatihan, dukungan keuangan sampai benar-benar mandiri masuk ke rantai pasok pasar. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait