Aksi Diam Ratusan Tenaga Medis Bubar karena Diancam Dipecat Semua oleh Bupati

Sabtu 12-09-2020,10:50 WIB

Karena insentif atau uang jasa yang bersumber dari BPJS belum dibayarkan sejak Januari lalu, ratusan tenaga medis RSUD Indrasari Rengat, Indragiri Hulu, Riau, menggelar aksi diam. Aksi itu dilakukan di halaman depan rumah sakit tersebut, Jumat (11/9) kemarin.

Namun, aksi itu hanya berlangsung sebentar dari pukul 08.00 hingga 08.30 WIB. Para tenaga meids langsung bubar, setelah aksinya didatangi langsung Bupati Indragiri Hulu (Inhu) H. Yopi Arianto.

Di hadapan peserta aksi, Orang Nomor Satu di Inhu itu meminta para tenaga medis kembali bekerja seperti biasa. Jika ada yang yang tidak mau mendengarkan arahannya, Bupati menegaskan, akan memberhentikan mereka, utamanya tenaga medis yang masih berstatus honorer.

“Bagi yang tidak mau diomongin, saya berhentikan. Saya pastikan, kalau tidak percaya saya jaminannya,” tegas bupati di hadapan para tenaga medis.

Bupati minta tenaga medis kembali bekerja, mengingat pelayanan di RSUD Indrasari. Bahkan bupati meminta kepada tenaga medis, untuk mempercayai kepada utusannya yang sudah duduk bersama dengan direktur dan pejabat RSUD lainnya di ruangan lantai atas.

Dengan arahan itu, secara perlahan tenaga medis mulai membubarkan diri. Hanya saja, sebagian tenaga medis tidak masuk ke dalam ruangan tetapi memilih duduk dan sarapan di kantin.

Salah seorang tenaga medis, menyesalkan cara penyelesaian yang dilakukan bupati dan petinggi RSUD Indrasari. “Seperti bekerja di perusahaan yang tak ada pengawasan saja. Main ancam diberhentikan, tidak mencari solusi,” ujar tenaga medis tersebut.

Menurut tenaga medis itu, dirinya bersama rekannya yang lain, yakni dari Januari 2020 hingga saat ini belum terima uang jasa yang bersumber dari BPJS. Bahkan sebelumnya sempat mau dibayarkan untuk tri wulan pertama tetapi jumlahnya diperkecil.

Akibat jumlah uang jasa yang diperkecil itu, sudah sempat dilakukan rapat bersama dengan manajemen RSUD Indrasari. “Sudah tiga kali rapat tetapi tidak ada kesepakatan. Karena penjelasan tentang uang jasa diperkecil itu tidak masuk akal,” terangnya.

Direktur RSUD Indrasari Rengat drg Sri Dharmayanti ketika dikonfirmasi mengatakan, baru mengetahui akan ada aksi mogok sekitar pukul 23.00 WIB. “Malam tadi saya langsung telpon dokter di poli agar tetap melakukan pelayanan,” ujarnya.

Untuk uang jasa kata Sri Darmayanti, pihak rumah sakit sudah siap membayarkan mengacu kepada aplikasi terbaru. “Biasanya ada yang menerima uang jasa ini besar tetapi dengan aplikasi terbaru sudah mengacu kepada pemerataan,” terangnya. (riaupos/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait