Rencana menarik rem darurat atau memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta yang direncanakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rupanya mendapat respons juga dari Ridwan Kamil.
Bahkan, gubernur Jawa Barat itu sampai memohon ke Anies agar sebelum mengambil kebijakan konsultasi terlebih dahulu ke pemerintah pusat.
“Saya mohon ke Pak Anies untuk konsultasikan dulu ke pemerintah pusat. Itu kesimpulan yang saya sampaikan. Setelah itu, kita tunggu saja apakah tanggalnya masih tetap,” jelas Emil.
Sebagai daerah tetangga, Ridwan Kamil merasa perlu meminta Anies Baswedan berkonsultasi.
“Jakarta itu Ibukota negara, maka kebijakan Jakarta berdampak tak hanya regional tapi nasional,” kata Emil di Gedung DPRD Jabar, Jumat (11/9).
Dirinya sendiri telah melakukan komunikasi lewat video conference bersama Anies dan sejumlah kepala daerah di Jabodetabek, Kamis (10/9).
Tidak sampai di situ, mantan wali kota Bandung itu juga membeberkan dampak pernyataan Anies soal rencana PSBB total di Jakarta.
Kata Emil, indeks harga saham gabungan (IHSG) terperosok. Pada Kamis kemarin, kapitalisasi pasar berkurang hingga Rp277 triliun setelah Anies mengumumkan rencana itu.
“Itu juga menjadi hikmah kepada kita memang dalam statement Covid ini ditunggu oleh siapapun, baik oleh masyarakat, pelaku ekonomi. Sehingga menjadi sebuah kehati-hatian bagi kita, agar setiap pernyataan ini dihitung secara baik,” tutupnya. (pojoksatu/fajar/ima)