Emosi Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah tiba-tiba memuncak. Dia mengusir salah seorang pejabat yang baru saja dilantiknya, Syafruddin Kitta, Selasa (1/9) kemarin.
Pejabat tersebut diusir lantaran tak memperhatikan arahannya. Syafruddin Kitta tampak sibuk memainkan gawainya, dan tak memperhatikan gubernur yang tengah memberikan arahan.
Belum lagi arahan itu soal penguatan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP). Arahan yang berkaitan dengan tugasnya sebagai Inspektur Pengawas.
Nurdin tiba-tiba memberi teguran, lalu meminta ASN tersebut keluar dari Ruang Pola.
"Keluar. Kami menyampaikan arahan, malah SMS-san. Itu contoh siapa yang tidak serius. Padahal penting apa yang saya sampaikan soal APIP,” bebernya.
Menurutnya, jika kinerja pegawai seperti ini, dirinya akan gagal lima tahun ke depan. "Lima tahun saya harus tanggung jawan daerah ini. Ini persoalan APIP yang sangat penting. Apalagi berkaitan dengan tugasnya di Inspektorat," tegasnya.
Syafruddin pun keluar. Dia lalu menunggu di pintu belakang. Saat Nurdin hendak meninggalkan Ruang Pola, Syafruddin pun meminta maaf, menyampaikan jika dia tengah mencatat arahan gubernur yang disampaikan saat sambutan.
Tetapi Nurdin menganggap hal tersebut tak etis. "Apapun arahan yang saya sampaikan harus disimak. Kalau dia tidak mengerjakan, berarti memang tak dengar itu. Walaupun alasannya mencatat, padahal dari tadi saya lihat memang tidak perhatikan," bebernya.
Nurdin juga menegaskan pelantikan ini dilakukan lantaran banyaknya keluhan dari masyarakat. Dia menginginkan agar mereka menciptakan suasana yang kondusif dalam pemerintahan.
"Kekosongan di beberapa jabatan juga akan segera diisi dengan proses lelang," tambahnya.
Kepala BKD Sulsel, Imran Jauzy mengungkapkan, pejabat yang bersangkutan telah diberi peringatan. Dia berharap semua pejabat lain bisa betul-betul melaksanakan pesan yang telah disampaikan gubernur usai pelantikan.
Imran mengatakan ada dua pejabat eselon II yang dilantik yakni, Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Arafah dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Fitriani.
Akibat pelantikan Kadis PPPA yang baru, Iqbal Suhaeb yang sebelumnya menjadi pelaksana tugas, kini terparkir kembali sebagai Staf Ahli Gubernur. “Kemudian ada juga eselon III sebanyak 43 orang dan eselon IV sebanyak 86 orang. Saya juga pastikan kalau tidak ada pejabat yang nonjob atas proses pelantikan ini. Tak ada yang digeser," tambahnya. (ful/zul/rif)