Penyakit atau gangguan mata tidak terjadi secara tiba-tiba. Namun, ada beberapa kebiasaan yang menjadi pemicunya.
Spesialis Mata yang praktik di Klinik JEC-Orbita, dr Marlyanti Nur Rahmah Akib Sp M(K) M Kes mengatakan, beberapa kebiasaan dan kondisi lingkungan menjadi penyebab seseorang mengalami sakit mata. Paling dominan ditemukan sebagai berikut;
1. Gangguan Kacamata
Gangguan mata seperti mata minus, slinder, dan plus dominan dialami karena mata sering lelah dan kering. Mata lelah diakibatkan kelebihan aktivitas membaca jarak dekat seperti di depan laptop, melihat layar gadget, atau membaca buku dalam waktu lama. Apalagi bila posisi bacanya tidak dalam posisi duduk disertai pencahayaan yang terang.
Adapun keluhannya adalah sakit kepala, sakit di bagian leher belakang atau tengkuk hingga kadang sampai ke punggung. Kadang tulisan terlihat agak buram dan mata terasa kering. Cara menanganinya dengan mengatur durasi melihat dekatnya dengan menetapkan aturan 20:20:20. Maksudnya, yaitu setiap selesai melalukan aktivitas melihat dekat selama 20 menit, harus disertai dengan mengistirahatkan mata selama 20 detik dengan cara menutup mata atau melihat objek yang jaraknya 20 feet.
Untuk mata kering, sering dijumpai pada pasien dengan aktivitas menonton atau melihat dekat dalam jangka waktu lama secara terus menerus. Juga karena paparan sinar matahari dan selalu berada dalam ruangan ber AC sepanjang hari. Gejalanya dapat berupa seperti ada benda asing, sensasi mata terasa kering atau bahkan kadang pasien mengeluhkn air mata kadang berlebihan. Penanganan juga dengan aturan 20:20:20 atau dengan pemberian tetes mata yang mengandung air mata buatan atau artificial tears.
Lebih spesifik, gejala mata minus atau silinder adalah gangguan penglihatan jauh. Tandanya adalah kesulitan untuk melihat tulisan dari jarak jauh, atau sering memicingkan mata bila ingin membaca sesuatu yang jaraknya di atas 3 meter. Atau keluhan lain yang sering dikeluhkan adalah sering sakit kepala. Penanganannya dengan menggunakan kacamata sesuai ukuran yang diberikan oleh dokter.
Untuk kelainan penglihatan jarak dekat atau plus, biasa ditemui pada orang yang sudah mencapai usia 40 tahun, atau bahasa medisnya presbiopia. Biasanya saat memasuki usia 40 tahun penderita membutuhkan bantuan kaca mata plus untuk dapat melakukan aktivitas baca dekat seperti melihat laptop, membaca buku, atau melihat gadget.
2. Infeksi atau Mata Merah (konjungtivitis)
Tandanya, seperti banyak kotoran mata, terutama saat bangun pagi. Ada riwayat kontak dengan penderita mata merah dan kadang mata sedikit berair. Setiap mata merah sebaiknya harus dilihat langsung oleh dokter agar bisa menentukan apa obat yang paling tepat.
3. Katarak
Katarak bisa diderita sejak bayi hingga orang tua. Namun lebih banyak diderita oleh orang yang berusia di atas 50 tahun. Keluhan bisa seperti penglihatan kabur, pandangan tertutup asap, atau silau saat berkendara. Penanganannya dengan operasi katarak.
Hal senada disampaikan, Spesialis Mata Siloam Hospital, dr Andi Muhammad Ichsan SpM PhD (K). “Intinya, gangguan atau penyakit mata ada karena kebiasaan atau pengaruh lingkungan ada juga karena trauma,” jelasnya sembari menambahkan bahwa trauma ini yang bisa menyebabkan kebutaan langsung.
Hipertensi Perlu Lebih Waspada
Kondisi mata saat mengalami gangguan pada tubuh perlu diwaspadai. Pasalanya,hipertensi saja bisa menyebabkan gangguan mata hingga kebutaan. Spesialis Mata yang praktik di Klinik JEC-Orbita, dr Marlyanti Nur Rahmah Akib Sp M(K) M Kes menjelaskan, gangguan itu disebut perdarahan mata (ablasio retina).