Daging kambing kerap menjadi makanan yang dihindari karena dianggap tinggi kolesterol dan memicu tekanan darah tinggi. Padahal sejatinya, jika diolah dengan baik justru manfaatnya banyak.
Daging kambing bermanfaat untuk membentuk massa otot. Daging kambing juga dianggap mampu mengelola tekanan darah dan mencegah anemia. Demikian penjelasan Ahli Gizi dan Menu Sehat UMI, Dr Andi Nurlinda SKM MKes kepada FAJAR, Kamis, 20 Agustus.
Ia menuturkan untuk mendapatkan manfaat dari daging kambing, bisa dengan cara dibuat sup. Sup seperti biasa dengan berbagai jenis rempah sesuai selera. Manfaat baik dari daging tersebut juga bisa didapatkan jika dibakar.
"Yang perlu dibatasi, banyaknya daging yang diolah. Satu porsi cukup 100 gram saja,” tegasnya.
Lebih jauh, Linda, sapaannya menjelaskan bahwa dari 100 gram itu mengandung mengandung protein 27 gram, kalium 405 meligram (mg), kalsium 17 mg. Kemudian zat besi 3,7 mg dan Vitamin B12 1,2 ug.
Protein kambing tidak ada asam amino esensial seperti isoleucine sehingga baik bagi tubuh dalam pembentukan otot. Kalium dan kalsium serta protein merupakan zat gizi yang mendukung tekanan darah agar tetap stabil.
Ia pun mewanti-wanti agar porsi tidak melebihi 100 gram untuk dikonsumsi harian. Alasannya, lebih dari takaran itu, maka tekanan darah akan naik “itu mi biasa langsung tegang leher,” katanya sembari menyarankan agar mengosumsi daging kambing dibarengi dengan meminum minuman manis.
Terpisah, Dosen Teknologi Pangan Sehat dan Pangan Fungsional, Universitas Hasanuddin, Ir Nurlaila Abdullah MS menambahkan, bagi yang mengantisipasi adanya keluhan usai mengonsumsi daging kambing, maka cuku[ dengan hanya satu hingga dua kali sepekan.
“Karena kandungan dalam daging itu juga sangat baik dan memang dibutuhkan tubuh,” jelasnya.
Ia juga memberimasukan agar pengolahannya dengan cara dimasak dan dibakar supaya kadar lemaknya bisa distabilkan. "Setelah mengonsumsinya, bisa konsumsi langsung buah atau tambahkan sayuran di pengolahan daging. Manfaatnya untuk mencukupi asupan serat yang akan memperlancar pencernaan, sehingga penyerapan kolesterol terjaga dengan baik," tegasnya.
Hindari Menggoreng
Mengonsumsi daging kambing 100 gram kadar lemaknya jauh lebih sedikit dibanding pisang goreng seberat itu. Tetapi, hindari olahan menggoreng. Ahli Gizi dan Menu Sehat UMI, Dr Andi Nurlinda SKM MKes mengutarakan, tidak menggoreng berarti kadar lemaknya diatur. Karena minyak sudah mengandung lemak tinggi.
Intinya, kata dia, tidak menggoreng daging kambing karena proses memasak dengan cara menggoreng dapat menambah kadar lemak pada daging kambing yang akan dikonsumsi. "Meski tidak digoreng tetapi ada campuran minyak, baiknya dihindari. Atau gunakan secukupnya atau sangat sedikit jika memang resepnya membutuhkan itu," katanya.
Selain itu, ia menganjurkan membuang lemak di daging sebelum mengolahnya. “Dengan begitu, jadi menu sehari-hari sudah bisa,” katanya. (sal/dni/zul)