Komedian cantik Rina Nose mendapatkan kritikan pedas dari netizen yang menyerangnya di kolom komentar. Hal ini menyusul langkah Rina yang mendukung Jerinx padahal telah menyebut IDI Kacung WHO.
Rina sendiri mengaku memiliki alasan mengapa dirinya ikut menyebarkan petisi bebaskan Jerinx, yang saat ini ditahan di Mapolda Bali, lantaran laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Petisi itu bahkan disematkannya di link di bio Instagram-nya.
Pemilik nama Nurina Permata Putri ini menegaskan, dirinya sangat paham bagaimana rasanya dibully dengan berbagai cap. Ya, sejak memutuskan melepas hijab hingga banyak yang meragukan ke-Islamannya, banyak hujatan yang terus menerus datang ke akun Instagram-nya.
“Saya sangat paham gimana rasanya dikatain kasar. Sebab saya mengalaminya sendiri selama tiga tahun belakangan. Bagaimana ribuan orang secara massive terus menerus mengkritik bahkan mengusik kehidupan pribadi saya dengan hujatan lebih dari sekadar kata goblok, tolok, l*nte, penghuni neraka, iblis wanita, tukang kawin cerai, pelawak enggak laku, enggak lucu, dan masih banya kata kasar lainya,” bebernya di kolom komentar menjawab salah satu akun dikutip dari Pojoksatu.
Sehingga, Rina memastikan dia mengerti rasanya dikata-katain dan bagaimana menyikapi bully-an itu.
Dia juga membagikan video wawancara pendapat pakar hukum mengenai kasus Jerinx.
Rina menyebut harus memiliki landasan pikir dari berbagai perspektif untuk menyikapi kasus Jerinx.
“Saya hanya mencoba memberikan pandangan tentang rasa ketersinggungan atau rasa sakit hati dari perspektif orang yang sering mengalaminya, bagaimana rasanya dikata-katai dan bagaimana menyikapinya,” jelasnya.
“Selebihnya untuk masalah hukum saya serahkan ke ahlinya. Kalau ternyata ahli-ahli yang lain tidak setuju pun itu sangat mungkin dan boleh menyampaikan pendapatnya. Toh keputusan akhir tetap ada pada hakim. Dan saya mengajak menandatangani petisi ini hanya “bagi yang mau” tidak ada paksaan. Saya juga selalu menyediakan ruang untuk menerima perbedaan,” pungkasnya. (nin/pojoksatu/ima)