Seluruh pemenang liga-liga top Eropa sudah diketahui awal pekan lalu, setelah Juventus mengunci gelar Serie A. Namun, pekerjaan pemburu Sepatu Emas Eropa belum selesai.
Gelar The European Golden Shoe atau The European Golden Boot saat ini masih diperebutkan tiga pemain. Ketiga bomber yang berebut status predator nomor satu Benua Biru itu adalah Roberto Leandowski, Ciro Immobile, dan Cristiano Ronaldo.
Saat ini, Leandowski memimpin perang segitiga ini dengan 34 gol di Bundesliga. Jumlah gol striker Bayern Munchen itu sama seperti koleksi Immobile. Hanya saja, rasio gol yang dicetak per menit menempatkan Lewandowski di atas Immobile.
Meski begitu, Lewy, sapaan Lewandowski kini hanya bisa berharap-harap cemas. Seperti diketahui, Bundesliga sudah berakhir yang berarti pemain tim nasional Polandia tersebut tidak bisa lagi menambah pundi-pundi golnya.
Sebaliknya, Immobile masih menyisakan dua pertandingan bersama Lazio. Kamis (30/7), Immobile akan memimpin Si Elang Biru menjamu Brescia di pekan ke-37 Serie A. Lalu, di akhir pekan, bomber Italia itu akan mengunjungi Napoli bersama rekan-rekannya.
Di atas kertas, Immobile jelas punya peluang paling bagus untuk mendapatkan penghargaan individu yang pada musim 1967-1968 bernama Soulier d'Or. Peluang terbaik pemain 30 tahun itu untuk menambah gol dan menyalip Lewy adalah laga di Olimpico, dinihari nanti.
Andai bisa menambah perbendaharaan golnya, mantan penyerang Juventus, Borussia Dortmund, dan Sevilla tersebut akan menjadi pemain Italia pertama dalam satu dekade terakhir yang meraih Sepatu Emas Eropa. Pada musim 2006/20017, legenda AS Roma, Francesco Totti menyabet penghargaan ini setelah mencetak 26 gol.
Immobile pun sepertinya sangat ambisius untuk mengejar pencapaian Totti. Itu bisa dilihat ketika ia “meminta” hadiah penalti dari rekannya, Luis Alberto saat Lazio melibas Verona dengan skor 5-1 di pekan ke-36 dimana di laga itu Immobile mencetak hattrick.
“Untuk gelar top scorer, aku benar-benar puas. Aku harus berterima kasih kepada sahabatku yang luar biasa, staf, semua orang, para penggemar, karena tahun ini semuanya berjalan sesuai rencana, seperti yang aku inginkan,” katanya kepasa Sky Sport dikutip dari Calcio Mercato.
Tak hanya Sepatu Emas Eropa, Immobile juga bisa memecahkan rekor gol sepanjang masa Serie A yang dipegang Gino Rossetti (Torino/1928–29) dan Gonzalo Higuaín (Napoli/2015–16). Kedua pemain itu sama-sama meraih gelar Capocannoniere dengan 36 gol dalam semusim.
“Ini sedikit lebih rumit. Namun, saya puas. Saya mendedikasikan semua ini untuk keluarga saya, yang selalu dekat dengan saya, bahkan di saat-saat paling rumit. Sekarang saya hanya berusaha menyelesaikan musim dengan baik, karena kami ingin finis kedua atau ketiga dan, oleh karena itu, ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk dua pertandingan ini,” ujarnya.
Tetapi, Ronaldo jelas tak bisa diabaikan. Pada 27 Juni lalu, Ronaldo masih tertinggal 11 gol di belakang Lewandowski. Namun dengan hanya terpaut tiga gol saat ini, kapten timnas Portugal itu bisa saja membuat kejutan.
Apalagi, motivasi superstar Juventus itu sangat besar. Jika mampu meraih Capocannoniere yang pasti akan menasbihkannya sebagai peraih Sepatu Emas Eropa, CR7 akan menorehkan rekor baru lagi dalam kariernya yakni menjadi top skor di tiga liga berbeda.
Sebelumnya, eks pemain Manchester United dan Real Madrid itu sudah menjadi top skor di Premier League Inggris dan La Liga Spanyol. Namun, Ronaldo sepertinya cukup tahu diri bahwa ini sama sekali bukan pekerjaan gampang.
“Gelar Capocannoniere adalah proses alami yang muncul sebagai konsekuensi dari mencetak gol untuk memenangkan pertandingan bagi tim,” ujar Ronaldo yang bersama Juve masih akan melakoni laga kontra Cagliari dan AS Roma dikutip dari Football Italia. (amr/zul)